Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan terkoreksi pasa Selasa (11/11), setelah ditutup turun 0,04 persen pada Senin (10/11).
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan, dalam jangka pendek, IHSG berpotensi mengalami pullback dengan area support di 8.350 dan resisten di 8.478. Proyeksi tersebut berlaku setelah indeks ditutup di level 8.391 dengan pembelian bersih investor asing senilai Rp102,3 miliar, Senin.
"Pasar akan mencermati rilis data penjualan ritel Indonesia untuk September 2025," kata Reza dalam riset hariannya.
Di tengah proyeksi tersebut, tim BRIDS menyoroti daftar saham berikut ini pada Selasa: TOWR, WIFI, dan MDKA.
Kemarin, IHSG sempat mencetak rekor tertinggi intraday, tetapi berbalik melemah akibat aksi ambil untung dan pelemahan saham-saham berkapitalisasi besar.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas mengatakan, secara teknikal, histogram positif MACD semakin meningkat seiring dengan kenaikan momentum penguatan indeks. Namun stochastic RSI berada di area overbought dan berpotensi membentuk death cross, diiringi oleh peningkatan volume jual.
"Sehingga dalam jangka pendek diperkirakan berpotensi terjadi minor pullback akibat profit taking. Namun selama IHSG mampu bertahan di atas 8.300-8340, diperkirakan kondisi bullish IHSG masih akan berlanjut," kata tim riset Phintraco Sekuritas.
Daftar saham pilihan mereka hari ini, mencakup: MBMA, TOWR, DKFT, ARCI, dan HRTA.
Sebelumnya, pasar diwarnai sentimen dari data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terbaru. Berdasarkan rilis terbaru, IKK meningkat pada level 121.2 di Oktober 2025 dari level 115 di September 2025 (10/11). Level itu merupakan yang tertinggi sejak April 2025, setelah bulan lalu indeks tersebut turun pada level terendah sejak April 2022.
"Kenaikan ini mengindikasikan masyarakat lebih optimis dengan kondisi ekonomi saat ini dan masa depan," ujar tim riset Phintraco Sekuritas.
Dari pasar global, Tiongkok telah mencabut sejumlah pembatasan ekspor mineral penting dan material tanah jarang ke Amerika Serikat (AS), sebagai tanda bahwa kesepakatan dagang dengan AS masih berlaku.
Dari Inggris (11/11) akan dirilis data tingkat pengangguran pada September 2025 yang diperkirakan naik pada level 4,9 persen dari 4,8 persen pada Agustus 2025. Dari Jerman akan dirilis data ZEW Economic Sentiment Index bulan November yang diperkirakan naik pada level 42,5 dari 39,3 pada Oktober 2025.
