Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Launching Node IIX Platform Data Center DCI di Kantor DCI Indonesia, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/1). Dok/Fortune Indonesia/Luky Maulana.

Jakarta, FORTUNE - Emiten data center milil Grup Salim dan Toto Otto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) membukukan kenaikan kinerja pada top line dan bottom line sepanjang 2022. Pertumbuhannya mencapai dua digit.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa (14/3), laba tahun berjalan DCI Indonesia melonjak 40,6 persen (YoY) dari Rp261,4 miliar menjadi Rp367,8 miliar pada tahun lalu.

Bersamaan dengan itu, pendapatannya pun meningkat 19,8 persen (YoY) menjadi Rp1,0 triliun, dari sebelumnya Rp871,2 miliar.
Adapun, kenaikan pendapatan mayoritas ditopang oleh segmen kolokasi, yang berkontribusi sejumlah Rp988,9 miliar. Angka itu naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp828,0 miliar. Lalu ditambah dengan pendapatan lain-lain senilai Rp54,2 miliar; bertumbuh dari Rp43,2 miliar pada 2021.

Sejalan dengan kenaikan laba dan pendapatan, beban pokok pendapatan DCI Indonesia pun meningkat 12,4 persen (YoY), dari sebelumnya Rp395,2 miliar menjadi Rp444,3 miliar. Meski begitu, laba kotornya masih tercatat bertumbuh 25,9 persen (YoY), yakni sebesar Rp599,5 miliar dari Rp476,0 miliar.

Laju saham DCI Indonesia (DCII) milik Grup Salim dan Otto Sugiri
Sayangnya, pertumbuhan kinerja DCI Indonesia tak dibarengi dengan penguatan saham pada Selasa ini. Per pukul 14.21 WIB, DCII terpantau terkoreksi 0,73 persen ke level 37.600. Saat pembukaan pun, DCII memerah di level 37.500.
Mengacu pada data RTI Business, volume transaksi DCII mencapai 500,0 juta saham. Lalu, nilai transaksinya berjumlah Rp18,7 juta, dengan frekuensi transaksi 5 kali. Rata-rata harga DCII adalah Rp37.540. Sementara itu, rasio price to earning-nya adalah 243,6 kali dan rasio price to book value (PBVR) sebesar 56,5 kali.

Editorial Team

Tonton lebih seru di