Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kerugian bersih senilai Rp9,5 triliun di 9 bulan pertama 2023, membaik 54 persen (YoY) dari kerugian bersih senilai Rp20,9 triliiun di periode serupa pada 2022.
GTV pun bertumbuh 5 persen (QoQ) menjadi Rp151,3 triliun. Katalisnya adalah penggunaan produk dan layanan yang meningkat oleh kelompok konsumen yang memprioritaskan harga.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo mengatakan GTV Grup kembali bertumbuh setelah mencatatkan penurunan dua kuartal berurutan. Itu ditopang oleh pertumbuhan unit bisnis e-commerce dan on-demand services.
"Hal ini disebabkan oleh strategi perseroan memperluas pasar potensial (total addressable market) melalui pengembangan produk dan layanan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang lebih peka terhadap harga (price conscious customers)," jelasnya dalam keteragan resmi, dikutip Selasa (31/10).
Kendati begitu, secara tahunan, GTV Grup lebih rendah 6 persen karena penurunan insentif dan pemasaran produk.
Secara bersamaan, EBITDA Grup yang disesuaikan pun membaik 71 persen (YoY) dari minus Rp12,8 triliun menjadi minus Rp3,7 triliun. Pendapatan bersih perseroan juga bertumbuh 32 persen (YoY) dari Rp7,9 triliun menjadi Rp10,5 triliun. Begitu juga margin kontribusi yang berbalik dari minus Rp5,7 triliun menjadi Rp2,8 triliun.
Khusus di kuartal ketiga 2023, EBITDA Grup yang disesuaikan membaik 74 persen (YoY) mencapai minus Rp0,94 triliun. Itu berkat peningkatan monetisasi dan manajemen beban usaha.