MARKET

ESSA Tuntaskan Akuisisi Saham Tambahan Bisnis Amoniak

Dengan akuisisi ini, saham ESSA meningkat jadi 70 persen.

ESSA Tuntaskan Akuisisi Saham Tambahan Bisnis AmoniakFasilitas produksi PT Surya Esa Perkasa Tbk atau ESSA. (Website ESSA)
08 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), emiten yang bergerak di sektor Energi dan Kimia dengan Kilang LPG dan Pabrik Amoniak, menyelesaikan akuisisi tambahan 10 persen saham PT Panca Amara Utama (PAU).

Dengan rampungnya proses akuisisi tersebut, total kepemilikan saham ESSA di PAU otomatis meningkat dari yang sebelumnya 60 persen menjadi 70 persen.

Perusahaan menyatakan, bisnis amoniak menyumbang 93 persen dari pendapatan ESSA pada 2022. Akuisisi ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan ESSA ke depan.

"Peningkatan penyertaan di PAU diharapkan dapat meningkatkan Earnings per Share (EPS) terutama mengingat proyek Blue Ammonia yang akan datang," ujarnya dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/3).

Setoran tambahan modal

Sebelumnya, ESSA melakukan penambahan modal senilai Rp1,77 triliun untuk menyerap 17,79 miliar saham baru (portepel) yang diterbitkan anak usahanya, PT Sepchem. Aksi ini dilakukan untuk mengalihkan 10,54 persen saham Sepchem di PT Panca Amara Utama.

"Dengan demikian, ESSA kini memiliki 70 persen  saham PT Panca Amara Utama melalui PT Sepchem," kata Sekretaris Perusahaan, Shinta D.U Siringoringo dalam keterbukaan informasi. 

Usai penambahan modal tersebut, ESSA menggenggam 36,09 miliar saham Sepchem atau setara 99,9 persen saham, sedangkan 100 ribu saham sisanya dipegang Isenta. Sedangkan bagi Sepchem, modal ditempatkan dan modal disetor yang semula 18,3 miliar saham atau senilai Rp 1,83 triliun, meningkat menjadi 36,09 miliar saham atau Rp 3,6 triliun. 
 

Rekor kinerja ESSA

Sepanjang 2022, perusahaan yang bergerak di sektor energi dan kimia melalui Kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik amoniak ini mencatat rekor kinerja pendapatan tertinggi sebesar US$731 juta, atau naik 141 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/YoY). Sedangkan dari sisi EBITDA, perusahaan mencatat kenaikan 161 persen secara tahunan menjadi US$354 juta. 

Perseroan mengatakan, pasar komoditas global yang terus meningkat dengan situasi geo-politik yang mendorong kenaikan harga gas. Eropa menyaksikan rekor lonjakan harga gas alam yang memaksa industri mengurangi kapasitas mereka.

Realisasi harga amoniak ESSA melonjak 91 persen secara tahunan menjadi US$ 887 per metrik ton (MT), sedangkan produksi Amoniak meningkat 34 persen (YoY) menjadi 760.815 MT yang mendorong rekor pendapatan di bisnis amoniak perusahaan. 

Dengan arus kas yang kuat, utang ESSA berkurang secara signifikan sebesar 43 persen menjadi US$ 278 juta pada akhir Desember 2022 dibandingkan dengan US$ 487 juta pada 2021 dengan rasio utang terhadap ekuitas saat ini pada 0,5x.

Presiden Direktur ESSA, Chander Vinod Laroya, mengatakan rekor pendapatan tertinggi perusahaan yang berhasil dicapai 2022 disebabkan keunggulan operasional perusahaan yang didukung kenaikan harga amoniak dan LPG.

"ESSA telah memanfaatkan kas yang lebih tinggi yang dihasilkan untuk mengurangi jumlah utang, yang mengarah ke neraca yang jauh lebih kuat. Kami juga membagikan dividen pada  2022 untuk pertama kalinya sejak penawaran umum perdana pada 2012," katanya.

Ke depan, perusahaan optimis dengan peluang pertumbuhan baru di industri gas-hilir untuk memberikan nilai yang lebih besar bagi para pemegang saham dengan mengembangkan bisnis lebih lanjut. 

Related Topics