MARKET

Indika Energy Habiskan Rp336 Miliar Capex di Kuartal I, Ini Rinciannya

Sepanjang 2023, INDY anggarkan belanja modal Rp4,52 T.

Indika Energy Habiskan Rp336 Miliar Capex di Kuartal I, Ini RinciannyaDok. Indika Energy
27 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$22,5 juta atau sekitar Rp336,42 miliar sepanjang kuartal I 2023. Capex tersebut sebagian digunakan oleh anak usaha perseroan yang bergerak di bidang pertambangan emas, kendaraan listrik hingga energi baru terbarukan.

Direktur dan Chief Financial Officer Indika Energy, Retina Rosabai mengatakan sepanjang 2023 perusahaan menganggarkan belanja modal US$302,4 juta atau sekitar Rp4,52 triliun untuk anak usaha yang bergerak di bidang batu bara maupun non-batubara.

"Realisasi serapan capex di kuartal I  terbesar berasal dari Awakmas (PT Masmindo Dwi Area) karena sedang dalam tahap pengembangan. Selain itu, ada Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) dan Ilectra Motor Group (IMG) anak usaha yang berhubungan bisnis kami di renewable," kata Retina di Jakarta, Jumat (26/5).

Seperti diketahui, perusahaan berencana melakukan pengembangan tambang emas Awakmas di Sulawesi Selatan. Tahapan Front End Energy Design (FEED) telah rampung April tahun lalu yang akan dilanjutkan dengan proses konstruksi yang mulai tahun ini dan dengan target produksi di 2025. Untuk mendukung  dan memuluskan rencana ekspansinya tersebut, perseroan telah mengantongi pinjaman senilai US$250 dari konsorsium bank seperti Mandiri, BNI, UOB, DBS dan KB Bukopin.

Adapun secara rinci, dari total capex yang telah digunakan sepanjang kuartal I 2023, Awakmas menyerap belanja modal US$14,2 juta, diikuti serapan Indika Multi Properti (IMP) US$2,4 juta , IMG US$1,9 juta, Kideco  Jaya Agung US$1,7 juta dan Indika Resources US$1,6 juta. Adapun sejumlah anak usaha lain, seperti Indika Hold Co, Interport dan EMITS memiliki serapan yang capex US$300 ribu hingga US$100 ribu. 

Strategi Keberlanjutan dna diversifikasi

Vice President Director and group CEO Indika Energy, Azis Armand mengatakan, perusahaan sedang melakukan transformasi keberlanjutan baik dari sisi operasional maupun keuangan. Hal itu tercermin dari kegiatan investasi, divestasi dan pembangunan proyek yang perseroan lakukan di masa mendatang.  

"Di antaranya  ada target jangka panjang dan kerap kami bahas yakni mencapai net zero emission pada 2050  atau dipercepat yang dihasilkan anak usaha atau investasi dan aset kami," katanya.

Selain itu, perseroan menargetkan mampu menyeimbangkan pendapatan 50:50 dari portofolio sumber energi, jasa energi dan infra energi di masa mendatang, akan lebih difokuskan pada sektor baru: logistik infra, mineral (termasuk mining), bisnis hijau (energi terbarukan, solusi berbasis alam), sektor kendaraan listrik dan ekosistemnya dan ventura digital.

Hingga kuartal I 2023, Indika Energy membukukan peningkatan pendapatan, namuntak diikuti dengan naiknya laba bersih seiring membengkaknya pembayaran royalti batu bara hingga 108 persen. Perseroan mencatat pendapatan senilai US$906,8 juta pada tiga bulan pertama 2023, naik 9,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$830,7 juta. 

Naiknya pendapatan perseroan juga diikuti dengan beban pokok kontrak dan penjualan INDY yang tercatat naik hingga 24,16 persen menjadi US$707,7 juta, dari US$570 juta yang sebagian besar diakibatkan kenaikan pembayaran royalti hingga 183,78 persen menjadi US$251,6 juta di kuartal I/2023. 

Akibatnya, laba bruto INDY tergerus 23,65 persen menjadi US$199,09 juta, secara tahunan diikuti penurunan laba bersih sebesar 21,4 persen menjadi US$58,9 juta di kuartal I 2023, 

Related Topics