MARKET

Mitratel IPO Akhir Tahun, Siap Ramaikan Kompetisi Bisnis Menara

Mitratel saat ini memiliki 28 ribu menara telekomunikasi.

Mitratel IPO Akhir Tahun, Siap Ramaikan Kompetisi Bisnis MenaraIlustrasi menara. (Shutterstock/ShutterOK)
by
06 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) berencana mengadakan Initial Public Offering (IPO) pada akhir tahun 2021.  Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini disebut mempunyai fundamental yang kuat di sektor industri telekomunikasi.

“Yang pasti, Mitratel yang terdekat. Perusahaan pemilik tower terbesar ini akan menjadi bintangnya perusahaan di industri ini," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam sesi bincang virtual, Selasa (5/10).

Arya mengatakan, fundamental Mitratel dapat dilihat dari aset dan layanan yang dimiliki oleh Perseroan yang tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis di sektor bisnis menara telekomunikasi. 

Tak hanya bisnis menara telekomunikasi, untuk meningkatkan kinerjanya Mitratel memiliki strategi pertumbuhan jangka panjang, dengan masuk ke digital infrastruktur jaringan 5G yang sedang berkembang. Rencananya, Mitratel juga akan ekspansi di kawasan Asia Tenggara ataupun Asia Pasifik. 

Mitratel kuasai 28 ribu menara telekomunikasi

Mitratel saat ini memiliki 28 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Nilai tambah dari Mitratel bukan hanya kepemilikan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, namun juga didukung dengan jaringan kabel serat optik. “Dari tower memang bisa diimbangi oleh perusahaan yang lain, tapi dari sisi fiber optik, Mitratel ini powerful," ujar Arya. 

Perusahaan ini sebelumnya sudah menerima pengalihan 4.000 menara milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).  Telkomsel pertama kali melakukan pengalihan Menara pada 14 Oktober 2020 sebanyak 6.050 unit, kemudian Telkomsel melakukan pengalihan lagi 4.000 unit Menara pada 31 Agustus 2021. Pengalihan ini menurut Andi bertujuan untuk memperkuat fundamental bisnis dan menciptakan nilai tambah Mitratel, sedangkan bagi Telkomsel pengalihan menara akan menjadikan Telkomsel lebih fokus pada bisnis utamanya.

Mitratel akan bersaing dengan TBIG dan TOWR

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas Restu Pamungkas mengatakan, Mitratel akan menjadi kompetitor yang kuat bagi bisnis sejenis di sektor menara telekomunikasi.

Pasalnya, emiten yang telah melantai di bursa ada PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) milik Grup, Djarum dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) milik Grup Saratoga.

Sehingga hal ini tentu akan menjadi warna tersendiri bagi bisnis ini. "Dimana kepemilikan menara (Mitratel) yang mencapai 28 ribu lebih, ini tentunya prospek kedepannya dari bisnis model menara akan baik kedepannya," kata Restu kepada Fortune Indonesia, Rabu (6/10).

Yang menjadi catatan Restu, tenancy ratio dari Mitratel belum diketahui hal ini perlu jadi perhatian. Namun secara prospek ke depan, ia menyebut, perseroan ini cukup solid dengan semakin pesatnya perkembangan digital di Tanah Air.  "Kedepan operator-operator telco bisa masuk ke menara Mitratel," ujarnya.

Restu pun yakin, dengan Mitratel melantai di bursa Indonesia akan memberikan dampak positif bagi kinerja entitas induknya, yakni Telkom. 

Related Topics