Jakarta, FORTUNE - Harga emas global kembali memecahkan rekor dan mencapai harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$4.000 per ounce troy.
Berdasarkan Trading Economics, Rabu (8/10) pukul 16.50 WIB, emas spot diperdagangkan pada level US$4.045 atau menguat 1,5 persen dalam sehari terakhir.
Analis dari Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha menjelaskan penguatan harga tersebut didorong oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berkepanjangan serta ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga acuannya.
"Ketidakpastian fiskal dan kebijakan moneter yang lebih longgar membuat investor terus beralih ke aset safe haven seperti emas. Kombinasi faktor ini menjaga tren bullish tetap dominan di pasar XAU/USD,” ujar Andy Nugraha, Rabu (8/10).
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menambahkan, peristiwa penutupan alias shutdown di AS yang berlangsug akibat belum adanya jalan tengah terkait subsidi layanan kesehatan mendorong ketegangan di negara tersebut. Kabarnya saat ini Trump masih bernegosiasi dengan partai Demokrat.
Dari shutdown ini, ia menilai ada kemungkinan Bank Sentral AS menurunkan suku bunga 25 bps.
"Karena kondisi pengangguran bertambah, penurunan suku bunga merupakan cara untuk menstabilkan mata uang dolar," ujar Ibrahim.
Berdasarkan alat CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan Oktober mencapai sekitar 83 persen, yang berpotensi menurunkan kisaran suku bunga menjadi 3,75 persen sampai 4,00 persen. Suku bunga yang lebih rendah akan mengurangi biaya peluang memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas, sehingga memperkuat daya tarik logam mulia ini.
Sementara itu secara teknikal, Andy menjelaskan bahwa kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan sinyal penguatan tren naik (bullish trend) yang masih solid. Harga emas saat ini masih bergerak di atas garis rata-rata pergerakan (MA), yang memperkuat potensi kelanjutan reli harga dalam jangka pendek. Dengan begitu, Ibrahim memproyeksikan emas berpotensi menyentuh US$4.065 per ounce troy dalam waktu dekat.