Jakarta, FORTUNE - Emas kembali cetak rekor. Berdasarkan Trading Economics, harga emas spot melompat 1,27 persen melewati US$3.490 per ounce troy.
Penguatan harga ini utamanya dipicu oleh kritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Gubernur Federal Reserve Jerome Powell, yang meredam sentimen risiko dan mendorong investor beralih ke emas batangan yang merupakan aset safe haven.
Pengamat Komoditas dan Forex Ibrahim Assuabi menjelaskan bahwa Bank Sentral Amerika Serikat itu masih terus mempertahankan suku bunga di level tinggi. Padahal data inflasi Amerika Serikat menunjukkan penurunan sesuai ekspektasi di kisaran 2,5 persen, sementara beberapa bank sentral negara bagian telah memberikan sinyal dukungan terhadap penurunan suku bunga.
Meski begitu, Powell tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi, terindikasi dari sikap hawkish Powell. "Tetapi dalam pertemuan kemarin, terang-terangan jelas sekali bahwa Powell masih akan mempertahankan suku bunga tinggi karena melihat kondisi perang dagang yang mengakibatlan perlambatan ekonomi AS," kata dia kepada wartawan, Selasa (22/4).
Kritik Trump terhadap Powell dikarenakan Gubernur bank sentral itu menurunkan suku bunga untuk menghindari perlambatan ekonomi negaranya. Atas kebijakannya itu, Trump bahkan berkeinginan melakukan pemecatan terhadap Powell.