Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Tulisan Obligasi
Tulisan Obligasi

Jakarta, FORTUNE - Di tengah tekanan kinerja keuangan, emiten media afiliasi Hary Tanoesoedibjo, PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), menegaskan kesiapannya melunasi obligasi dan sukuk senilai total Rp237,2 miliar yang akan jatuh tempo pada September 2025. Langkah ini menjadi sinyal komitmen perusahaan kepada para pemegang surat utang.

Manajemen perusahaan secara resmi telah mengonfirmasi kesiapan dana tersebut. Pernyataan ini bertujuan untuk memberikan kepastian kepada investor dan para pemangku kepentingan.

"Melalui surat ini kami sampaikan bahwa perseroan telah menyiapkan dana untuk pelunasan atas efek," ujar Corporate Secretary Global Mediacom, Christophorus Taufik, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Terdapat empat seri surat utang yang akan jatuh tempo pada September 2025:

  • Obligasi Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap I Tahun 2020 Seri C: sebesar Rp1,07 miliar, jatuh tempo pada 11 September 2025.

  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap I Tahun 2020 Seri C: sebesar Rp430 juta, jatuh tempo pada 11 September 2025.

  • Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap II Tahun 2022 Seri B: sebesar Rp139,1 miliar, jatuh tempo pada 16 September 2025.

  • Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap II Tahun 2022 Seri B: sebesar Rp96,6 miliar, jatuh tempo pada 16 September 2025.

Penegasan kesiapan dana ini muncul di saat kinerja keuangan BMTR mengalami penurunan. Sepanjang semester pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp5,1 triliun, turun 6 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp5,4 triliun.

Penurunan pendapatan juga berdampak pada perolehan laba, dengan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp328 miliar, merosot 21,7 persen dari Rp420 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, secara posisi keuangan, total aset BMTR per semester I-2025 tercatat sebesar Rp37,08 triliun, meningkat dari Rp36,2 triliun pada akhir 2024. Total aset ini ditopang oleh aset lancar Rp14,5 triliun dan aset tidak lancar Rp22,5 triliun. Sementara itu, total liabilitas tercatat sebesar Rp7,45 triliun dengan ekuitas mencapai Rp29,6 triliun.

Pada penutupan perdagangan Senin (15/8), saham BMTR terpantau berada pada zona merah pada level Rp140 per saham, atau terkoreksi 2,78 persen.

Editorial Team