Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi PT Adaro Indonesia (youtube.com/Adaro Energy Indonesia)

Intinya sih...

  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengalami penurunan kinerja keuangan sepanjang 2023.
  • Pendapatan ADRO turun 20% menjadi US$6,51 miliar, meski produksi dan penjualan naik.
  • Beban pokok ADRO naik 15%, terutama karena kenaikan beban, kenaikan royalti batu bara kepada pemerintah dan pelemahan rata-rata harga batu bara.

Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan penurunan kinerja keuangan sepanjang 2023. Penurunan itu sebagian besar disebabkan oleh pelemahan harga batu bara dan kenaikan sejumlah komponen beban, termasuk di antaranya kenaikan biaya royalti batu bara.

Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, hingga 31 Desember 2023, ADRO mencatat pendapatan sebesar US$6,51 miliar atau Rp102,30 triliun (asumsi kurs Rp15.696 per dolar AS). Angka ini turun 20 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya US$8,10 miliar.  

Editorial Team

EditorEkarina .

Tonton lebih seru di