Jakarta, FORTUNE - Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi yang belum pernah tercapai dalam delapan bulan terakhir, melampaui US$1.900. Aset kategori safe haven kembali memikat para investor ditopang oleh sejumlah faktor.
Sebagai informasi, harga emas spot menguat US$28 atau 1,54 persen di level US$1.898 per troi ons pada penutupan perdagangan kemarin (17/2). Bahkan berhasil menyentuh kisaran tertingginya sejak Juni 2021, yakni US$1.901 per troi ons. Emas berjangka AS juga naik 1,6 persen menjadi US$1.902 per troi ons.
Menurut Pengamat Komoditas dari Monex Investindo, Ariston Tjendra, hari ini penguatan harga emas berpotensi berlanjut menuju kisaran US$1.916 per troi ons. “Sementara kisaran support (berada) di level US$1.880–US$1.870 per troi ons,” katanya. kepada Fortune Indonesia, Jumat (18/2).
Sementara di dalam negeri, mengutip Logammulia.com, harga emas Antam hari ini terpantau naik Rp14.000 per gram ke Rp967.000 per gram. Sedangkan untuk pembelian kembali (buy back), justru naik lebih tinggi mencapai Rp15.000 menjadi Rp872.000 per gram.
Lantas, faktor apa saja yang mampu mendongkrak harga emas hingga mencapai kenaikan tertingginya?