Harga Emas Terus Naik di Tengah Perang Dagang, Ini Prospek Saham Emas

Intinya sih...
Kenaikan harga emas diprediksi memberikan dampak positif bagi saham perusahaan pertambangan emas, seperti ANTM, MDKA, dan HRTA.
Potensi pertumbuhan berkelanjutan bagi emiten emas di tengah penurunan harga komoditas lain, dengan IHSG diprediksi bergerak pada kisaran 6.000 hingga 6.500.
Jakarta, FORTUNE - Harga emas mencatatkan rekor tertinggi pada Rabu (17/4), menembus level US$3.300 per ons. Pelemahan dolar AS dan meningkatnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok memicu para investor mencari aset safe haven, mendorong harga emas ke puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Harga emas spot melonjak 3,1 persen menjadi US$3.327,97 per ons, setelah sempat mencapai rekor tertinggi US$3.332,89 pada awal sesi perdagangan. Lonjakan harga emas ini diprediksi akan memberikan dampak positif bagi kinerja saham-saham perusahaan pertambangan emas.
Chief Economist and Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Rully Wisnu, dalam acara Mirae Asset Media Day April 2025 di Jakarta, Kamis (17/4), menyatakan keyakinannya bahwa kenaikan harga emas akan menjadi katalis positif bagi emiten emas. "Bahkan kalau kita melihat dari forecast beberapa di asing, itu bisa antara 3.500 sampai 4.000," ujarnya. Hal ini mengindikasikan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan bagi emiten emas di tengah penurunan harga komoditas lain.
Rully menyoroti saham sektor pertambangan emas, seperti PT Antam Tbk (ANTM), sebagai pilihan menarik dalam jangka pendek, terutama didorong oleh tren kenaikan harga sahamnya.
"Jadi, mungkin saat ini sendiri di tengah kita lihat ya bahkan dari emiten-emiten yang kapitalisasi besar perbankan itu masih tertekan karena adanya outflow dan antara juga mungkin membawa sentimen yang juga kurang positif. Sementara ini kita dalam jangka pendek yang emas dan mungkin salah satunya emiten yang saat ini harga sahamnya lagi mengalami tren kenaikan itu ANTM," kata Rully.
Dalam sepekan terakhir, saham ANTM berhasil mencatatkan kenaikan 16,82 persen, mencapai posisi 1.945. Senada dengan itu, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga mengalami lonjakan signifikan sebesar 32,66 persen, berada pada level 1.645. Sementara itu, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) juga turut menguat 5,45 persen ke level 580 pada perdagangan hari ini.
Di sisi lain, Rully juga memberikan pandangannya terkait Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ia memperkirakan dalam jangka pendek, IHSG akan bergerak pada kisaran 6.000 hingga 6.500, disebabkan oleh tingginya volatilitas pasar saat ini.
Pada kesempatan berbeda, Samuel Sekuritas telah merevisi target IHSG untuk akhir 2025 menjadi 6.900, lebih rendah dari target sebelumnya 7.300.