Jakarta, FORTUNE - Harga sejumlah mata uang kripto kompak terkoreksi di tengah berbagai sejumlah sentimen negatif terutama kabar varian baru COVID-19 yang mencemaskan. Pada pekan ini perdagangan aset kripto pun diproyeksikan akan mengalami sejumlah hambatan.
Melansir Fortune.com, pada perdagangan Jumat (26/11), mata uang kripto terbesar, Bitcoin, misalnya, turun 8,9 persen menjadi US$53.624. Sedangkan Ethereum, mata uang digital terbesar kedua, turun lebih dari 12 persen. Indeks Crypto Galaxy Bloomberg yang lebih luas juga turun 7,5 persen.
Harga Bitcoin juga relatif turun dari rekor tertinggi sepanjang masa yang mencapai US$68.622 pada Kamis (11/11). Pada saat berita ini ditulis, Senin (29/11), harga aset kripto tersebut US$57.795 atau menyusut 15,8 persen. Pergerakan Bitcoin dalam 100 hari terakhir rata-rata US$53.940—yang merupakan harga support dari aset tersebut selama akhir September.
Sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance, Ethereum terkoreksi bahkan ketika raksasa perbankan Amerika Serikat, JPMorgan Chase (JPM), mengatakan aset tersebut bisa menjadi investasi yang lebih baik daripada Bitcoin. Harga Ethereum saat ini US$4.336, jauh dari level tertinggi sepanjang 2021 ini yang mencapai US$4.814.