Jakarta, FORTUNE – Awal 2022 mungkin menjadi ujian ketahanan bagi sejumlah pemilik aset kripto. Sejumlah mata uang kripto utama, seperti Bitcoin dan Ethereum, kompak terjun bebas pada perdagangan awal tahun ini.
Menurut data dari coinmarketcap, harga Bitcoin pada perdagangan Senin (24/1) mencapai US$36.654 atau sekitar Rp522,32 juta. Padahal, pada bulan sebelumnya harga aset kripto tersebut masih US$50.822, atau terjadi penurunan hingga 27,9 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Harga aset kripto itu juga terkoreksi dari rekor tertingginya yang hampir US$68.000 pada November tahun lalu. Seiring kontraksi, kapitalisasi pasar aset sama diperkirakan menciut. Saat ini, kapitalisasi pasar Bitcoin US$694,19 miliar atau sekitar Rp9.892,3 triliu. Pada puncaknya, market cap Bitcoin pernah mencapai US$1,27 triliun.
Namun, harga Bitcoin masih lebih baik dari tahun lalu. Menurut data sama, Bitcoin tumbuh 13,5 persen dari US$32.289 pada periode sama 2021 (year-on-year/yoy).
Harga Ethereum juga turun, mencapai 39,7 persen secara bulanan pada US$2.400 atau sekitar Rp34,77 juta dari US$4.047. Namun, secara setahunan harga Ethereum masih naik 75,4 persen dari sebelumnya yang mencapai US$1.391.