Jakarta, FORTUNE - Harga nikel kembali melambung hingga mencatat rekor tertinggi selama 35 tahun terakhir di London Metal Exchange (LME), setelah menguat pada Senin (7/3) siang. Kenaikan tajam ini disebabkan oleh kekhawatiran pasar, akan mengetatnya jumlah pasokan dari Rusia.
Mengutip Bloomberg, harga nikel di akhir perdagangan Senin—Selasa dini hari WIB—sempat meroket 90 persen menjadi US$55.000 per metrik ton, melampaui rekor sebelumnya pada 2007 yakni US$51.800.
Sedangkan pada Selasa siang, harga nikel terpantau menguat 67,22 persen ke level US$50.271,50 per metrik ton, menurut data Investing.com,
Harga nikel tercatat menguat 19 persen pada pekan lalu, ketika sejumlah bank menjatuhkan sanksi ke Rusia dan para pemasok utama mmenjauhi pelabuhan utama di negara tersebut.
Kondisi ini diperparah ketika Amerika Serikat (AS) mempertimbangkanmelarang impor minyak Rusia memasuki pasar; sehingga para pedagang berisiko kehilangan calon konsumen yang menghindari bahan mentah asal Rusia. Apalagi, persediaan di gudang yang terdaftar di LME pun terbilang rendah.