Berdasarkan keterbukaan informasi, keputusan itu berkaitan dengan pemenuhan ketentuan Pasal 6 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten/perusahaan publik yang menerapkan pembatasan bagi direksi perusahaan publik, yakni maksimal di dua perusahaan terbuka saja.
“Maka pada 26 Januari 2023, perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Bapak Hary Tanoesoedibjo,” kata Direktur MNC Digital Entertainment, Ella Kartika dan Dewi Tembaga, dilansir dari situs web Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/3).
Sebelum berganti menjadi MNC Digital Entertainment pada 11 Maret 2022, MSIN bernama PT MNC Studios International Tbk. Saat itu, Hary Tanoe juga resmi ditunjuk sebagai direktur utama perseroan.
Adapun, di luar MSIN, Hary Tanoe merupakan Executive Chairman MNC Group selama lebih dari tiga dekade, dimulai sejak November 1989. Jebolan Magister Bisnis Universitas Ottawa itu juga menjabat sebagai Chairman di PT MNC Investama Tbk.
Ia pun terdaftar sebagai Komisaris Utama PT Media Citra Nusantara Tbk (MNCN) Tbk sejk 30 September 2016. Penerima gelar Bachelor of Commerce dari Universitas Carleton itu merupakan pendiri sekaligus pemegang saham pengendali MNC Group. Tak hanya itu, ia pun meninjau langsung PT Global Mediacom Tbk, grup yang menaungi deretan anak usaha di bidang media.
Bisnis lain yang berada di bawah pengawasan Hary Tanoe adalah properti gaya hidup dan perhotelan milik PT MNC Land Tbk. Portofolio perusahaan meliputi hotel di Surabaya dan Jakarta, serta proyek hiburan dan gaya hidup seperti Park Hyatt Jakarta; The Westin Resort & Convention Center, Bali; serta MNC Bali Resort.