Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan dibayangi oleh aksi profit taking dan sell on news dalam jangka pendek, Jumat (19/9).
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan, kemarin IHSG ditutup melemah 0,21 persen ke level 8.008 dengan aksi jual asing sebesar Rp358 miliar. Secara teknikal, indeks acuan saham itu dinilai berada di area resisten dan dalam kondisi overbought.
"Meski pemangkasan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed menjadi katalis positif, potensi sell on news tetap perlu diantisipasi," kata Reza dalam riset harian Sapa Mentari.
BRIDS memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.895 dan resisten 8.068. Daftar saham yang masuk dalam pantauan BRIDS, yakni: CUAN, TOBA, dan SRTG.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini melaju sideways pada rentang 7.970 sampai degnan 8.070. Saham-saham pilihan tim Phintraco hari ini, yakni: RAJA, CUAN, BUKA, EMTK, dan TOBA.
Secara teknikal, indicator MACD membentuk golden cross dengan histogram positif dan Stochastic RSI masih berada di area pivot. IHSG masih berada di atas level MA20 dan MA200, yang mengindikasikan dalam jangka pendek dan jangka panjang masih di area bullish.
"Namun saat ini IHSG berada di upper band bollinger bands, yang mengindikasikan ada potensi koreksi jangka pendek atau konsolidasi karena mendekati area overbought," kata tim riset Phintraco Sekuritas.
Investor cenderung melakukan sell on news atas penurunan suku bunga The Fed yang telah diantisipasi sebelumnya serta aksi profit taking setelah mencapai level tertinggi baru.
Indikasi penurunan suku bunga The Fed hanya sebanyak satu kali tahun 2026, satu kali tahun 2027 dan tidak ada pemangkasan tahun 2028, cukup mengecewakan pasar yang berharap pemangkasan suku bunga lebih banyak akan berlanjut pada tahun depan.
Dari Jepang (19/9), investor akan mencermati keputusan moneter Bank of Japan yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada level 0,5 persen, yang merupakan level tertinggi sejak 2008. Sedangkan dari Inggris akan dirilis data retail sales bulan Agustus yang diperkirakan melambat menjadi 0,4 persen (MoM) dari 0,6 persen pada Juli 2025.