Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung stagnan di pembukaan perdagangan Jumat (7/10) sebelum terkoreksi 0,22 persen ke level 7.061,02.
Mengutip RTI Business, terpantau ada 141 saham emiten menguat, 84 saham emiten terkoreksi, dan 166 saham emiten stagnan di sesi pembukaan. Beberapa saham yang menghijau di antaranya BUMI, BRMS, PNBS, dan COAL.
Meski dibuka melemah, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya, menyebut pasar saham Indonesia masih tangguh walau rupiah melemah dan suku bunga naik. Penguatan kurs spot indeks dolar AS diproyeksi telah mencapai puncaknya karena pasar memperhitungkan prospek kenaikan suku bunga Fed terbaru dalam pertemuan FOMC September.
“Karena itu kami proyeksikan saham Indonesia akan lanjutkan kinerja positif setelah normalisasi nilai kurs,” kata Hariyanto dalam riset, Jumat (7/10).
Beberapa daftar saham pilihan Mirae Asset Sekuritas Indonesia hari ini, yakni ITMG, PTBA, UNTR, ADRO, BNGA, BTPS, BBRI, dan BMRI. Per 5 Oktober, pilihan saham itu menghasilkan akumulasi return 79,3 persen sejak Agustus 2019, dan akumulasi return IHSG hanya 10,7 persen.
“Kami pikir perusahaan dengan penghasilan dolar AS, seperti perusahaan batu bara dari sektor komoditas, akan menikmati pertumbuhan laba bersih lebih tinggi selama pelemahan rupiah, ditambah dengan harga batu bara yang tinggi secara berkelanjutan,” jelasnya.