Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali menguat pada Senin (15/12), setelah ditutup naik 0,46 persen di level 8.660 pada Jumat (12/12).

Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan, penguatan pada akhir pekan lalu didorong oleh laju saham-saham berbasis emas yang terdampak kenaikan harga komoditas. Itu sejalan dengan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed.

"Pekan ini, pelaku pasar akan mencermati rilis data global seperti penjualan ritel Tiongkok, non-farm payrolls Amerika Serikat (AS), inflasi AS, serta dari domestik fokus pada arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI)," kata Reza dalam risetnya.

Lebih lanjut, menurutnya, secara teknikal, IHSG berpeluang menguji resisten 8.680 dengan area support di kisaran 8.570. Daftar saham pilihannya adalah ARCI, ENRG, dan RATU.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas menambahkan, investor juga akan menantikan keputusan kebijakan moneter dari European Central Bank (ECB), Bank of England (BoE), dan Bank of Japan (BoJ) pada pekan ini.

Dari domestik, selain kebijakan suku bunga BI, pasar juga akan menunggu data pertumbuhan kredit perbankan (17/12). Sejumlah aksi korporasi emiten diperkirakan juga akan masih menjadi salah satu pendorong pergerakan IHSG.

Secara teknikal, terjadi pelebaran histogram negatif MACD. Di lain pihak, pelemahan stochastic RSI mulai melandai dan mendekati level oversold.

"IHSG masih di bawah level MA5. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi mengalami konsolidasi pada kisaran level 8.550-8.700 di pekan ini," kata tim riset Phintraco Sekuritas.

Daftar saham yang masuk pantauan tim Phintraco Sekuritas hari ini, meliputi: INDY, BRPT, TINS, MEDC, INKP, dan MDKA.

Sebagai tambahan, indeks di Wall Street ditutup melemah akibat koreksi pada saham sektor AI pada perdagangan Jumat (12/12), sehingga mendorong indeks ditutup mixed pada pekan lalu. Koreksi pada perdagangan akhir pekan lalu tersebut disinyalir sebagai rotasi sektor, di mana investor beralih ke saham-saham cyclical yang dianggap lebih sensitif terhadap ekonomi dan melakukan profit taking terhadap saham-saham berorientasi pertumbuhan seperti saham yang terkait dengan AI.

Sementara itu U.S. 10-year bond yield naik 4 bps ke 4,188 persen.  Sedangkan harga emas spot menguat 0,3 persen ke level US$4.293/troy oz (12/12).

Editorial Team