Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak sideways pada Kamis (12/6).
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim mengatakan IHSG ditutup melemah pada Rabu (11/6) di level 7.222,46 karena aksi profit taking setelah penguatan sehari sebelumnya. Selain itu, adanya ex date dividen TLKM yang membagikan dividen besar juga berkontribusi terhadap koreksi IHSG.
Data penjualan sepeda motor Indonesia bulan Mei 2025 (11/6) turun 0,1 persen (YoY) dari kenaikan 3 persen (YoY) pada April 2025. Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penjualan pada Mei 2025 tumbuh 24,3 peren (MoM) dari penurunan 24,9 persen (MoM) pada April 2025.
Secara teknikal, IHSG mampu bertahan di atas level MA200 sekitar 7.132. Indikator MACD masih berpeluang mengalami golden cross. "Namun, histogram volume menunjukkan tekanan jual. Sehingga diperkirakan IHSG bergerak sideways pada kisaran level 7.170-7.270," kata Ratna dalam riset hariannya.
Dari AS, akan ada pengumuman data PPI periode Mei 2025 (12/6) yang diperkirakan sebesar 0,2 persen (MoM) dari deflasi 0,5 persen (MoM) pada April 2025. Sementara itu, dari Inggris (12/6), data GDP April 2025 akan diumumkan. Data itu diperkirakan turun 0,1 persen (MoM) dari 0,2 persen (MoM) pada Maret 2025.
Lalu, dari pasar domestik (12/6), akan ada pengumuman data consumer confidence Mei 2025, yang diperkirakan naik menjadi level 122,2 dari 121,7 pada April 2025. Saham-saham yang dapat dicermati pada Kamis (12/6) meliputi BRIS, PWON, MDKA, SMDR, dan TOWR.
Lebih lanjut, CGS International Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG hari ini menguat dengan rentang support7.160/7.100 dan resisten 7.285/7.350. Sentimen positif IHSG hari ini adalah kenaikan signifikan harga minyak mentah dan sejumlah komoditas seperti emas dan batu bara.
Tim CGS International Sekuritas Indonesia pun menyoroti saham-saham BTPS, INDF, GOTO, AADI, MBMA, dan PSAB.