Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada Selasa (30/12), hari perdagangan terakhir pada 2025.
Phintraco Sekuritas menjelaskan, secara teknikal, indikator Stochastic RSI IHSG membentuk golden cross di area oversold dan terjadi penyempitan negative slope MACD. IHSG ditutup di atas level MA5 dan MA20.
"Sehingga diperkirakan penguatan IHSG berpotensi berlanjut menguji level resisten di 8.670-8.725, selama IHSG bertahan di atas level 8.630," kata tim riset Phintraco Sekuritas.
Sementara itu rupiah ditutup melemah pada level Rp16.788 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot (29/12), seiring dengan kenaikan indeks dolar AS.
Pada awal 2026, investor akan mencermati sejumlah data indikator ekonomi dari domestik. Indeks S&P Global Manufacturing PMI bulan Desember 2025 diperkirakan sedikit naik di level 53,6 dari 53,3 pada November 2025 (2/1). Sementara itu, inflasi Desember diperkirakan menjadi 0,2 persen (MoM) dari 0,17 persen (MoM) pada November 2025, sehingga inflasi YoY di Desember diperkirakan sebesar 2,5 persen dari 2,72 persen (YoY) pada November 2025. Inflasi inti diperkirakan melandai menjadi 2,2 persen (YoY) dari 2,36 persen (YoY).
Dari AS (30/2) akan dirilis S&P/Case-Shiller Home Price bulan Oktober yang diperkirakan naik 1,3 persen (YoY), setelah tumbuh 1,4 persen (YoY) pada September 2025. Investor akan mencermati FOMC minutes dari pertemuan the Fed di Desember 2025 (31/12). Menjelang penutupan tahun, investor menantikan data manufacturing PMI Tiongkok pada Desember 2025 yang diperkirakan sedikit membaik dari bulan sebelumnya.
Daftar saham pilihan tim Phintraco Sekuritas hari ini, meliputi: BBRI, PTRO, BREN, ADMR, dan AMMN.
Kemarin, IHSG naik 1,25 persen ke level 8.644, didukung oleh aksi beli asing senilai Rp1,03 triliun di pasar reguler. BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menyebut, penguatan dipimpin saham konglomerasi, khususnya saham-saham afiliasi Prajogo Pangestu (CUAN, BRPT, dan BREN) serta Grup Bakrie (DEWA dan BRMS).
Technical Analyst BRIDS, Reza Diofanda, mengatakan, secara teknikal IHSG masih berpeluang melanjutkan tren penguatan dengan target pengujian resisten di area 8.660. "Penutupan ini sekaligus menandai akhir perdagangan tahun 2025, dengan rangkaian seremoni yang berpotensi menjaga sentimen pasar tetap kondusif," ujar Reza dalam risetnya.
Saham-saham yang BRIDS soroti hari ini, yakni: BUMI, GPRA, dan TUGU.
