Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah, Rabu (7/9) hari ini, setelah ditutup menguat tipis 0,01 persen ke level 7.233,15 pada perdagangan kemarin, Selasa (6/8). Kendati begitu, potensi kenaikan hari ini relatif terbatas lantaran maraknya aksi ambil untung (profit taking).
Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, memprediksi IHSG akan melemah di level support 7.213 dan 7.193, serta resisten 7.270 dan 7.307.
“Investor akan mencermati beberapa data ekonomi seperti cadangan devisa Indonesia serta neraca perdagangan dari Cina dan AS,” jelasnya.
Adapun, deretan saham yang Dennies soroti hari ini meliputi INDY, HRUM, ELSA, ASRI, MDKA, PGAS, WIKA, RALS, MEDC, CTRA, dan TOWR.
Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, peluang itu berlaku dalam jangka pendek. Dari segi pola gerak, indeks acuan saham mengindikasikan masih ada di level konsolidasi wajar.
Ia menambahkan, data cadangan devisa yang akan dirilis diyakini masih menunjukkan kestabilan ekonomi. “Hal itu turut mendukung pola gerak IHSG sampai beberapa waktu ke depan,” ujarnya dalam riset, dikutip Rabu.
IHSG berpotensi bergerak menguat di area 7.123–7.278. Menurutnya, sejumlah saham yang bisa jadi pertimbangan investor hari ini, yakni: AALI, AKRA, ASII, ASRI, BSDE, GGRM, ITMG, dan JSMR.
Segendang sepenarian, Associate Director of Research and Investment PIlarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, memprediksi IHSG menguat terbatas di kisaran 7.170–7.260.
Meski begitu, risiko koreksi masih membayangi IHSG hari ini, sehingga investor diimbau mencermati dan mengamati garis support. Tiga saham yang ia soroti di tengah situasi tersebut, yakni INCO, KLBF, dan AKRA.