Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Pereknonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pakta perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ditargetkan selesai diratifikasi pada triwulan I-2022.
“Berlakunya RCEP, perdagangan terbesar di regional terbesar, diharapkan memberikan dukungan terhadap pasar modal,” kata Airlangga pada pembukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual, Senin (3/1).
Menurutnya, 72 persen aliran investasi asing yang masuk ke Indonesia berasal dari negara anggota RCEP. Melalui pakta tersebut, Indonesia juga akan beroleh akses pasar tambahan dari Tiongkok, Korea, dan Jepang untuk produk-produk sektor perkebunan, pertanian, otomotif, elektronik, kimia, makanan, minuman, mesin dan kehutanan.
Saat ini, sudah ada tujuh negara Asean (Brunei, Kamboja, Laos, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Myanmar) dan lima negara mitra Asean (Tiongkok, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan) yang telah merampungkan ratifikasi. Ratifikasi pemerintah menjadi syarat utama pemanfaatan pakta RCEP tersebut di Indonesia.