Jakarta, FORTUNE - Indodax menjalin aliansi strategis dengan HashKey Exchange, bursa aset digital berlisensi Securities and Futures Commission (SFC) Hong Kong. Kesepakatan ini menjadi langkah penting untuk memperkuat fondasi perdagangan kripto dan memperluas likuiditas di Asia Tenggara. CEO Indodax William Sutanto menilai kolaborasi tersebut hadir pada waktu yang tepat, seiring meningkatnya kebutuhan pasar terhadap layanan aset digital yang lebih aman dan tunduk regulasi.
“Kami, Indodax, mempunyai visi yang sama untuk membangun exchange yang patuh regulasi, aman, dan mengutamakan perlindungan pengguna,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (24/11).
Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan akan mengembangkan integrasi teknis, memperkuat arsitektur perdagangan, serta berbagi keahlian antartim. Keduanya juga membuka peluang eksplorasi aset berbasis Real-World Assets (RWA), segmen yang dalam setahun terakhir berkembang pesat sebagai motor inovasi baru di industri kripto. Pada tahap awal, kedua pihak akan memetakan kebutuhan regulasi di masing-masing yurisdiksi agar seluruh program berjalan sesuai aturan.
Indodax memandang kemitraan ini sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus memperluas akses teknologi bagi pengguna domestik.
William menilai kolaborasi tersebut dapat memperkukuh posisi Indonesia sebagai salah satu pusat pertumbuhan kripto di kawasan, serta mendorong standar operasional yang lebih tinggi di industri.
Sementara itu, CEO HashKey Exchange BG, Haiyang Ru, menyebut Indonesia sebagai pasar strategis berkat jumlah pengguna kripto yang besar dan sistem regulasi yang terus berkembang. “Indonesia merupakan pasar strategis yang didukung oleh jumlah pengguna kripto yang besar dan kerangka regulasi yang terus berkembang,” ujarnya.
Sebagai bursa berlisensi penuh dari SFC Hong Kong, HashKey menegaskan pentingnya kepatuhan dan keamanan dalam setiap inisiatif bersama.
Bagi Indodax, menggandeng institusi yang diatur secara ketat seperti HashKey menunjukkan bahwa penguatan perlindungan pengguna tetap menjadi prioritas utama. Kolaborasi ini akan berlanjut dengan fokus pada peningkatan efisiensi perdagangan, perluasan jaringan likuiditas, serta eksplorasi inovasi berbasis aset dunia nyata.
