Jakarta, FORTUNE – Emiten farmasi BUMN, PT Indofarma (Persero) Tbk. (INAF), pada beberapa tahun belakangan ini sedang dalam kondisi keuangan yang buruk. Akibatnya, perusahaan ini terpuruk dan tidak mampu membayarkan gaji karyawannya sejak Januari 2024.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan pihaknya akan melakukan perbaikan kepada Indofarma dengan mengubah strategi bisnisnya, dari produksi untuk diri sendiri menjadi perusahaan make to order atau memproduksi ketika mendapatkan permintaan.
“Jadi, nanti dia tidak akan produksi independen tapi maklon,” kata dia di hadapan Komisi VI DPR-RI, Senin (2/9).
Maklon adalah sebuah kegiatan manufaktur produk yang dilakukan seseorang atau sebuah perusahaan untuk memenuhi permintaan dari pihak lain.
Indofarma sebetulnya telah berkiprah menjadi perusahaan farmasi dan alat kesehatan nasional selama lebih dari 10 dekade.
Pada 2020, perseroan bergabung menjadi salah satu entitas yang termasuk dalam holding farmasi BUMN yang dikepalai oleh Biofarma.