Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
PT Indofarma Tbk. (dok. Indofarma)

Intinya sih...

  • Indofarma, perusahaan farmasi BUMN, mengalami kondisi keuangan buruk dan tidak mampu membayarkan gaji karyawan sejak Januari 2024.
  • Perbaikan dilakukan dengan strategi bisnis baru, yaitu memproduksi ketika mendapat permintaan (make to order) dan akan menjual aset untuk melunasi utang gaji karyawan.
  • Laporan keuangan per 31 Desember 2023 mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp721 miliar, dengan penjualan yang anjlok 46,59 persen menjadi Rp523,60 miliar. Total aset INAF pada 2023 turun 48,71 persen secara tahunan.

Jakarta, FORTUNE – Emiten farmasi BUMN, PT Indofarma (Persero) Tbk. (INAF), pada beberapa tahun belakangan ini sedang dalam kondisi keuangan yang buruk. Akibatnya, perusahaan ini terpuruk dan tidak mampu membayarkan gaji karyawannya sejak Januari 2024.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan pihaknya akan melakukan perbaikan kepada Indofarma dengan mengubah strategi bisnisnya, dari produksi untuk diri sendiri menjadi perusahaan make to order atau memproduksi ketika mendapatkan permintaan.

Editorial Team

3+

Tonton lebih seru di