Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-03-05 at 09.04.14.jpeg
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam Penandatanganan Node IIX

Intinya sih...

  • PT Sinergi Andalan Prima Tbk (INET) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih lebih dari 30 persen pada 2025.

  • Perusahaan ini berfokus pada layanan Internet Service Provider (ISP) dengan ekspansi ke pasar internasional dan pengembangan infrastruktur pangkalan data.

  • INET juga tengah mengkaji proyek strategis berupa kabel laut berkapasitas hingga 20 Terabyte untuk memenuhi kebutuhan koneksi internasional yang terus meningkat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - PT Sinergi Andalan Prima Tbk (INET), perusahaan penyedia infrastruktur jaringan, menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih signifikan, yakni lebih dari 30 persen, pada 2025. Optimisme ini didukung oleh sejumlah langkah strategis yang akan dijalankan perseroan, termasuk proyek ekspansi jaringan dan rencana pengembangan frekuensi 1,4 GHz untuk meningkatkan efisiensi layanan broadband rumah (FTTH).

“Ke depan, internet bukan hanya soal koneksi cepat, tapi tentang kesiapan infrastruktur dalam mendukung kebutuhan data yang akan makin besar termasuk untuk teknologi AI,” demikian Direktur Utama INET sekaligus Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, dalam keterangannya, Rabu (16/4).

INET, yang berfokus pada layanan Internet Service Provider (ISP), saat ini telah memiliki 200 ISP sebagai pelanggan aktif di Pulau Jawa dari total lebih dari 800 ISP yang beroperasi di wilayah tersebut.

Selain memperkuat cengkeramannya di pasar domestik, INET juga telah melakukan ekspansi ke pasar internasional dengan membuka point of presence (POP) di Singapura. Langkah ini menjadi bagian dari visi jangka panjang perusahaan untuk membangun konektivitas yang menjangkau berbagai negara.

INET juga tengah gencar mengembangkan infrastruktur pangkalan data. Saat ini, perseroan sedang menyelesaikan fase kedua pembangunan data center yang berlokasi di Gedung Cyber, Jakarta. Proyek ini ditargetkan rampung pada Juni 2025. Sebelumnya, INET telah berhasil meresmikan fase pertama data center di lokasi yang sama, dengan tingkat keterisian mencapai sekitar 70 persen.

Data center ini diharapkan menjadi pusat utama yang menghubungkan lebih dari 58 titik layanan (POP) INET di seluruh Pulau Jawa. Konektivitas ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan yang diberikan kepada para pelanggan.

“Dengan memperbanyak titik POP, ISP tidak perlu lagi menarik koneksi sampai ke Jakarta. Ini akan menurunkan biaya, meningkatkan kecepatan, dan memperluas cakupan layanan,” kata Arif.

INET juga tengah mengkaji secara mendalam pembangunan proyek strategis berupa kabel laut berkapasitas hingga 20 Terabyte. Proyek ambisius ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan koneksi internasional yang terus meningkat, seiring dengan pesatnya perkembangan sektor cloud, gaming, hingga kecerdasan buatan (AI).

Perusahaan ini menargetkan proses penandatanganan kontrak proyek kabel laut ini akan selesai pada kuartal II tahun ini. Sementara itu, pelaksanaan konstruksi fisik diperkirakan akan dimulai pada akhir 2025 atau awal 2026.

“Dengan memiliki kabel sendiri, biaya operasional bisa ditekan hingga 40 persen. Saat ini, kami masih menyewa infrastruktur pihak ketiga,” ujar Arif. 

Guna mendukung ekspansi infrastruktur ini, INET mempertimbangkan penerbitan obligasi sebagai opsi pendanaan menjelang akhir 2025.

Editorial Team