Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (14/7) diprediksi kembali tertekan, seirin inflasi Amerika Serikat (AS) yang mencapai 9,1 persen (YoY) pada Juni, sekaligus rekor tertinggi dalam 4 dekade terakhir.
Inflasi tinggi ini membuat para investor dan pelaku pasar memprediksi The Fed bakal menaikkan suku bunga acuan hingga 100 bps pada pertemuan di akhir Juli nanti. Jika itu benar terjadi, maka akan terjadi rekor kenaikan suku bunga tertinggi sepanjang sejarah.
“Potensi kenaikan itu yang membuat pasar ‘meriang’ hari ini, karena posisi The Fed juga sebagai tolok ukur Bank Sentral global akan mendorong pengetatan kebijakan moneter di berbagai tempat, tak terkecuali Bank Indonesia,” jelas Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus dalam risetnya, Kamis.
Karena itu, IHSG hari ini berisiko melemah di level 6.598 hingga 6.808. sahame miten pertambangan dan infrastruktur telekomunikasi masauk dalam daftar pantauannya hari ini PTBA, TOWR, dan BRPT.
Lebih lanjut, Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, investor pun akan relatif mengambil sikap wait and see sembari meninjau sejumlah data ekonomi dalam negeri yang sekiranya akan berdampak terhadap kebijakan suku bunga pada akhir bulan ini.
Oleh sebab itu, IHSG hari ini diprediksi terkoreksi di rentang support 6.608 dan 6.576, serta resisten di level 6.699 dan 6.758. Saham-saham yang dipilih oleh Dennies pada perdagangan hari ini untuk dicermati yakni: TOWR, DSNG, PGAS, EXCL, ADRO, PTBA, UNTR, dan BFIN.