Bali, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada Kamis (17/11), setelah terkoreksi 0,31 persen di level 7.014,38 pada perdagangan Rabu (16/11) akibat aksi profit taking investor.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menjelaskan, IHSG hari ini diprediksi naik ditopang oleh optimisme pasar berkat melandainya inflasi Amerika Serikat. Sementara dari dalam negeri, indeks saham hari ini akan terdorong pembagian dividen sejumlah emiten dan serta penetapan suku bunga oleh Bank Indonesia.
"Namun, minim sentimen data ekonomi dari dalam negeri," katanya dalam riset.
Ia memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran support 6.964 dan 6.914, serta resisten di level 7.055 dan 7.096. Saham pilihanya hari ini datang dari sejumlah sektor seperti keuangan dan pertambangan TOWR, MDKA, BBCA, WIKA, ADRO, PTBA, dan APLN.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya berpendapat senada. Menurutnya, IHSG diprediksi menguat di level 6954 - 7141.
"Pola gerak IHSG di tengah penantian rilis data perekonomian terkait kebijakan suku bunga acuan terlihat masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar," katanya dalam riset.
Kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari beberapa data perekonomian yang telah terlansir turut memberikan sentimen dalam pergerakan IHSG hari ini. Selain itu, para investor asing hingga saat ini masih mencatatkan capital inflow secara year to date masih menunjukkan minat investor terhadap pasar modal dalam negeri.
Sejumlah saham yang ia rekomendasikan pada perdagangan hari ini di antaranya: ITMG, JSMR, AALI, BBNI, INDF, TLKM, AKRA dan ROTI.
Untuk diketahui, pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dijadwalkan 16-17 November 2022. Sejumlah analis memperkirakan BI kembali menaikkan suku bunga acauan untuk meredam ekspektasi inflasi yang masih tinggi sebesar 5,71 persen pada September 2022. Kebijakan peningkatan suku bunga acuan ini juga diprediksi bakal terjadi hingga akhir tahun.