Jakarta, FORTUNE - PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) membidik pertumbuhan pendapatan 10 persen dan kenaikan laba bersih sedikitnya 15 persen pada 2026. Target itu ditetapkan seiring capaian marketing revenue perusahaan yang positif.
Investor Relations GOLF, Ravenal Arvense, mengatakan hingga akhir September 2025, GOLF meraup marketing revenue sebesar Rp218 miliar. Di akhir tahun perseroan menargetkan peningkatan menjadi Rp250 miliar.
Di periode tersebut, GOLF mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp109,6 miliar, tumbuh 10,2 persen secara tahunan. Sejalan dengan itu, laba bersih naik 22,7 persen YoY menjadi Rp18,9 miliar.
"Targetnya cukup konservatif, tapi kami optimis tahun ke depan baik dari sisi golf maupun dari sisi properti," ujar Ravenal dalam paparan publik, di Bogor, Rabu (3/12).
Ravenal mengatakan, bahwa proses serah terima villa di Bali mulai berlangsung pada akhir tahun ini, dan sebagian konsumen diperkirakan memilih serah terima pada tahun depan. Kondisi tersebut diproyeksikan memberikan tambahan kontribusi terhadap pendapatan GOLF di 2026.
Menurutnya, industri golf masih sangat prospektif. Di kawasan Asia, partisipasi golf naik 16 persen dari 2016 hingga 2020 menjadi 16 juta pemain. Sementara itu di Indonesia, partisipasi meningkat 20 persen sejak 2020 menjadi sekitar 29 ribu, terutama di Jakarta dan Bali.
Meski angkanya lebih rendah dari Asia, namun hal itu justru sebagai peluang pertumbuhan yang besar bagi pasar golf nasional. Sehingga dengan berkembangnya ekosistem golf, para pemain golf bisa berdatangan, dan menjadikan Bali sebagai pusat destinasi golf tourism di ASEAN dan global.
"Dari sisi segmen pasar para wisatawan golf sendiri itu cukup menarik. Ada orang yang main golf untuk rekreasi, ada orang yang main untuk turnamen, ada juga orang yang main golf untuk bisnis," ujarnya.
Sedangkan untuk sektor properti, Ravens menyebut adanya penurunan suku bunga menjadi momentum positif bagi pemulihan sektor tersebut yang berpotensi mendorong properti di GOLF.
