Jakarta, FORTUNE – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menanggapi soal kinerja investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) yang merugi bahkan mencapai Rp881 miliar. BUMN telekomunikasi ini menganggap dinamika penurunan harga saham merupakan kondisi yang lazim terjadi.
Senior Vice President, Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Ahmad Reza, mengatakan harga saham memang bisa turun atau naik sesuai dengan kondisi pasar di skala global dan regional. Naik turunnya harga saham pun berdampak terhadap potensi capital gain atau capital lost.
“Seperti, misalnya, tahun lalu kami mencatatkan unrealized gain atas investasi GoTo sebesar Rp2,5 triliun. Namun kini bisa terjadi unrealized loss,” kata Reza, dalam keterangan kepada media, dikutip dari Antara, Senin (16/5).
Pernyataan Reza ini menanggapi soal tren harga saham GoTo yang melorot belakangan. Sebagai informasi, entitas gabungan Gojek dan Tokopedia baru saja melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), Senin (11/4), dengan harga Rp338 per saham. Namun, pada perdagangan Selasa (17/5), harga saham GoTo hanya Rp200 per saham, menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam laporan keuangan kuartal pertama 2022, manajemen Telkom mengatakan nilai wajar investasi di GoTo dengan menggunakan harga IPO.
“Jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo pada 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp881 miliar disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian,” demikian pernyataan manajemen Telkom.