Investor Antisipasi Langkah The Fed, IHSG Diprediksi Melemah

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada Selasa (12/4). Para investor cenderung mengambil sikap wait and see terkait kebijakan agresif bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
“Investor masih akan mencermati perkembangan dari kebijakan ekonomi bank sentral AS," kata Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper dalam risetnya, dikutip Selasa (12/4).
Meski demikian, pergerakan IHSG hari ini masih akan didukung oleh pengumuman kinerja emiten dan musim pembagian dividen sehingga berpotensi menguat.
Oleh karena itu, Dennies memprediksi, IHSG akan bergerak di rentang support 7.146 dan 7.089 serta resisten 7.307 dan 7.411. Sejumlah saham yang ia soroti, yakni: MNCN, INDY, PWON, MPPA, TLKM, LSIP, RALS, dan MAPI.
Senda, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus juga memperkirakan IHSG bakal melemah terbatas di rentang 7.190–7.270. Saham yang ia pantau adalah TLKM, POWR, dan BBNI.
“Naiknya kasus Covid-19 di Cina dan tingginya imbal hasil US Treasury 10y menjadi pemberat,” kata Nico dalam risetnya pagi ini.
Sebagaimana diketahui, tolok ukur imbal hasil treasuri AS untuk jangka waktu 10 tahun terbang hingga hampir menyentuh level tertinggi selama tiga tahun menjelang rilis data inflasi utama pada Selasa waktu setempat.
Dus, The Fed berkomitmen mengatasi inflasi secara agresif, sehingga mayoritas pasar berekspektasi akan ada serangkaian kenaikan suku bunga sebesar 50 bps dalam beberapa bulan mendatang.