Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada Kamis (1/12), setelah ditutup menguat 0,99 persen ke level 7.081,31 pada akhir perdagangan November.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan laju IHSG masih dihantui risiko tekanan terbatas akibat level konsolidasi yang belum bisa bergeser menuju arah lebih baik.
Di sisi lain, ada sentimen positif dari pengumuman data inflasi rutin. Terlebih, kondisi ekonomi dinilai relatif stabil saat ini. “Jika terjadi kenaikan, maka hal wajar, yang mana perekonomian tampak mulai bergerak seiring membaiknya situasi,” katanya dalam riset.
Ia memprediksi pergerakan IHSG berkisar pada support 7.011 dan resisten 7.157. Saham pilihannya meliputi SMRA, AKRA, TBIG, BBNI, INDF, TLKM, BBCA, dan AALI.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, pun memproyeksi IHSG naik pada rentang 7.035 hingga 7.100. Saham pilihannya yakni TLKM, MDKA, dan ANTM.
Salah satu sentimennya adalah pernyataan Gubernur Fed, Jerome Powell, yang mengindikasikan penurunan tingkat kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS pada Desember 2022. “Tapi yang harus diperhatikan juga: walau ada penurunan, tak mengubah pola kenaikan tingkat suku bunga di masa yang akan datang. Tetap cermati dan amati,” tulisnya di riset.