Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali terkoreksi, Kamis (24/11), walau ditutup naik 0,33 persen ke level 7.054,12 pada perdagangan kemarin, Rabu (23/11) seiring penguatan Bursa Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, IHSG hari ini berpeluang melemah terbatas. Para investor akan mencermati sejumlah rilis data perekonomian AS, sedangkan dari dari dalam negeri, pekan ini masih minim sentimen data ekonomi.
Ia memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 7.028 dan 7.002 dan resisten di 7.084 dan 7.114. Saham-saham pilihan untuk dicermati hari ini di antaranya MEDC, ANTM, BBRI, SSMS, PGAS, ADHI, dan TOWR.
Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan IHSG masih berpotensi melemah dilihat dari pergerakannya. Menurutnya, indeks acuan saham tengah mengalami rebound teknikal setelah terkonsolidasi dalam beberapa waktu lalu.
Sepanjang IHSG belum bisa menembus resisten level terdekat, sehingga masih berpotensi bergerak sideways. "Investor asing masih mencatatkan capital inflow secara year to date, sedangkan fluktuasi nilai tukar rupiah juga turut membayangi pergerakan IHSG," katanya dalam riset.
Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level support 6.921 dan resisten 7.152. Sejumlah saham pilihannya beberapa datang dari sektor pertambangan dan keuangan, seperti CTRA, ITMG, BMRI, SMRA, BBRI, TBIG, dan AALI.