Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi kembali menguat pada Senin (7/2), melanjutkan kenaikan perdagangan pekan lalu di level 6.731,89 (+0,71 persen). Namun, penguatan hanya bersifat jangka pendek, seiring lonjakan kasus Covid-19.
Bersamaan dengan itu, investor juga akan mencermati rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2021 dan cadangan devisa Indonesia. Sentimen ini berpeluang mempengaruhi IHSG pada perdagangan di awal pekan.
Badan Pusat Statistik (BPS ) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2021 dan setahun penuh 2021 (full year) Senin, (7/2). Pemerintah sebelumnya optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 bisa mencapai 4 persen, yang didukung oleh pemulihan ekonomi serta pertumbuhan ekonomi kuartal IV yang diestimasi mencapai 5 persen.
Sentimen tersebut yang memengaruhi IHSG di awal pekan ini. Kendati demikian, Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, masih ada risiko lain yang berpotensi memberatkan laju indeks hari ini.
“Pergerakan dari dalam negeri masih dibayangi kekhawatiran akan tingginya kasus Covid-19,” kata Dennies dalam risetnya.
Tren penguatan jangka pendek tergambar dalam beberapa analisis teknikal, di mana candlestick membentuk higher high dan higher low. Karena itu, dia menilai, IHSG akan bergerak di rentang support 6.669–6.700 dan resistance 6.746–6.761.
Sejumlah saham yang dia soroti hari ini, yakni: MNCN, PTPP, BSDE, BBCA, WSKT, BBRI, TOWR, BBTN, dan INCO.