Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Rabu (16/2), melanjutkan penutupan perdagangan Selasa (15/2), dimana IHSG melaju ke zona hijau dengan kenaikan 1,08 persen ke level 6.807. Hal ini dipicu oleh sentimen ekonomi global, kendati masih berpotensi terbebani oleh sentimen domestik berupa kenaikan kasus Covid-19.
Research Analyst Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi mengatakan, investor akan menunggu sejumlah data perekonomian makro global, mulai dari CPI (Consumer Price Index) dan data perdagangan Amerika Serikat (AS), hingga persediaan minyak.
Sementara dari pasar domestik, sentimen positif berasal dari relaksasi kebijakan PPKM yang diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan. Sejumlah pelonggaran mencakup peningkatan kapasitas di fasilitas publik, seperti: pusat kebugaran, perkantoran, area bermain di mal, taman kota, sampai kegiatan seni.
Rata-rata kapasitas naik dari 25 persen menjadi 50 persen di tengah pemberslakukan PPKM level 3. Penyesuaian tersebut dilakukan dengan pertimbangan varian Omicron memiliki karakteristik berbeda dengan varian Delta.
“Hari ini (IHSG diproyeksi) menguat di rentang 6.775–6.850,” kata Wafi kepada Fortune Indonesia, Rabu (16/2).
Sejumlah saham dia rekomendasikan apda perdangan hari ini bervariasi, dari sektor pertambangan hingga industri seperti MDKA, ASII, BBNI, BUKA, dan PGAS.
Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper berpendapat senada. Secara teknikal, candlestick membentuk formasi piercing line menunjukkan potensi penguatan.
"Namun secara sentimen, diperkirakan rentang penguatan akan terbatas. Global masih dibayangi ketegangan antara Rusia-Ukraina, sementara dalam negeri masih khawatir akan tingginya kasus Covid-19," kata Wafi.
Pergerakan IHSG pagi ini diproyeksi akan berkisar di rentang support 6.700–6.753 dan resistance 6.833–6.860. Dia memilih saham MNCN, CTRA, INDY, ASII, PWON, MDKA, ADRO, PGAS, TOWR, dan BBCA.