Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah, Selasa (25/1), setelah terkoreksi 1,05 persen pada akhir perdagangan, Senin (24/1). IHSG berpotensi tetap melaju di zona merah seiring sentimen negatif dari lonjakan kasus Covid-19.
Jumlah kasus Covid-19 terus meningkat. Pada Senin (24/1), terdapat tambahan 2.927 kasus baru, dimana 1.993 kasus berada di Jakarta. Total kasus Corona di Indonesia hingga hari ini berjumlah 4.289.305 kasus.
Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menyebutkan beberapa analisis teknikal yang menunjukkan kans melemahnya IHSG pagi ini. “Candlestick membentuk bearish harami dengan stochastic yang mengalami deadcross,” kata Dennies dalam risetnya.
Selain perkembangan laju Covid-19, pelaku pasar akan mencermati data FDI (foreing direct investment) sebagai salah satu indikator perekenomian dalam negeri.
Dengan sentimen ini, IHSG diperkirakan melemah di level support 6.603–6.629 dan resistance 6.696–6.737. Bahkan, IHSG berpotensi loyo sampai resistance terdekat MA50.
Beberapa saham yang dia rekomendasikan untuk dipertimbangkan di antaranya MNCN, PWON. WEGE, MEDC, SMGR, DSNG, BFIN, dan DMAS.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, indeks berpeluang bergerak terkonsolidasi dipengaruhi sejumlah sentimen pasar global dan regional, nilai tukar hingga tren harga komoditas.
Karena itu, ia meramalkan IHSG berpeluang bergerak terkonsolidasi wajar di level support 6.606 dan resistance 6.743. William menandai sejumlah saham untuk perdagangan pagi ini. Dari AALI, AKRA, BBNI, CTRA, GGRM, ITMG, TLKM, dan SMGR.