Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Kamis (22/9). Investor tengah harap-harap cemas mewaspadai dampak lanjutan dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang telah menaikkan suku bunga 75 basis poin (bps).
"Selain itu, investor akan mengantisipasi kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang dapat mempengaruhi perekonomian," kata Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper dalam risetnya.
Ia memprediksi IHSG bergerak di rentang support 7.146 dan 7.105, dengan resisten di 7.215 dan 7.245. Saham-saham pilihannya, meliputi UNVR, ACST, PNLF, SIDO, TKIM, WIIM, RALS, dan CTRA.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, menyebut pola tekanan IHSG cenderung masih besar walaupun masih dalam fase konsolidasinya wajar. Risiko koreksi membayangi pergerakan indeks menjelang rilis data ekonomi. Tapi, dalam jangka panjang, IHSG masih dapat mencatatkan tren kenaikan.
Ia pun memperkirakan IHSG melaju di kisaran 7.123 sampai dengan 7.273. Saham-saham yang ia pilih, yakni TBIG, BINA, INDF, GGRM, HMSP, UNVR, JSMR, BBNI, dan ICBP.