Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
VideoCapture_20250410-173712.jpg
Ilustrasi perdagangan di bursa saham. (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)

Intinya sih...

  • Cipta Sarana Medika (DKHH) menggelar proses penawaran umum perdana saham (IPO) dengan target perolehan dana segar hingga Rp69,96 miliar.

  • DKHH menawarkan 530 juta saham kepada publik dengan harga penawaran awal dipasang dalam rentang Rp100 hingga Rp132 per saham.

  • Dana IPO akan dialokasikan untuk mengembangkan fasilitas Rumah Sakit DKH Cibadak di Sukabumi, Jawa Barat, dan proyek pembangunan ini akan menggunakan jasa pihak ketiga, PT Wyn Karya Perkasa.

Jakarta, FORTUNE - Investor pasar modal kini dapat melirik saham emiten rumah sakit swasta, PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH). Pengelola DKH Hospitals ini sedang menggelar proses penawaran umum perdana saham (IPO) dengan menargetkan perolehan dana segar hingga Rp 69,96 miliar. Masa penawaran awal atau bookbuilding telah berlangsung sejak 24 April 2025 dan akan berakhir pada 28 April 2025.

Dalam aksi korporasi ini, DKHH menawarkan sebanyak 530 juta saham kepada publik. Jumlah tersebut setara dengan 20,78 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan.

Setiap saham memiliki nilai nominal Rp50. Harga penawaran awal dipasang dalam rentang Rp100 hingga Rp132 per saham. Dengan penetapan harga pada batas atas, perseroan berpotensi mengumpulkan dana maksimum Rp69,96 miliar, seperti termuat dalam prospektus perusahaan. PT MNC Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana efek dalam IPO ini.

Bersamaan dengan penawaran saham, DKHH juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 265 juta Waran Seri I. Jumlah ini mencakup 13,12 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang dua saham baru berhak atas satu Waran Seri I, yang dapat ditukar menjadi saham dengan harga pelaksanaan antara Rp150 hingga Rp175. Dari penerbitan waran ini, dana tambahan yang bisa diraih perseroan mencapai potensi Rp46,37 miliar.

Dana yang terkumpul dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, mayoritas akan dialokasikan untuk pengembangan fasilitas Rumah Sakit DKH Cibadak di Sukabumi, Jawa Barat.

Sekitar Rp 612 juta direncanakan untuk merenovasi rumah sakit yang ada saat ini.

Sekitar Rp40,76 miliar akan digelontorkan untuk pembangunan gedung baru di area rumah sakit yang sama.

Kedua proyek pembangunan ini akan menggunakan jasa pihak ketiga, PT Wyn Karya Perkasa.

Tambahan Rp3,61 miliar disiapkan untuk pembelian CT-Scan serta alat medis dan non-medis lain bagi gedung baru tersebut, yang diperkirakan akan diperoleh maksimal pada kuartal IV-2025, sejalan dengan selesainya pembangunan gedung lima lantai tersebut.

Sisa dana IPO akan berfungsi sebagai modal kerja, mencakup biaya pemasaran untuk meningkatkan branding serta pembayaran kepada vendor farmasi melalui skema purchase order.

Prospek keuangan perseroan menunjukkan dinamika. Untuk periode sepuluh bulan yang berakhir 31 Oktober 2024, laba bersih DKH Hospitals mencapai Rp2,17 miliar. Angka ini menurun 59,25 persen dibandingkan dengan laba bersih Rp5,33 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Penurunan profitabilitas ini, menurut laporan keuangan, terutama disebabkan oleh peningkatan beban bunga bank seiring ekspansi perseroan dan entitas anak.

Proses IPO DKH Hospitals memiliki jadwal sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal (Bookbuilding): 24 – 28 April 2025

  • Tanggal Efektif: 30 April 2025

  • Masa Penawaran Umum: 5 – 8 Mei 2025

  • Tanggal Penjatahan: 8 Mei 2025

  • Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I: 9 Mei 2025

  • Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I: 14 Mei 2025

  • Awal Perdagangan Waran Seri I: 14 Mei 2025

  • Akhir Perdagangan Waran Seri I:

    • Pasar Reguler & Negosiasi: 11 Mei 2026

    • Pasar Tunai: 12 Mei 2026

  • Awal Pelaksanaan Waran Seri I: 15 November 2025

  • Akhir Masa Berlaku Waran Seri I: 13 Mei 2026

Editorial Team