Jakarta, FORTUNE - Induk usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Japfa Ltd. (UD2), berencana melakukan privatisasi melalui delisting dari Bursa Singapura. Bagaimana dampaknya terhadap JPFA?
Dikutip dari keterbukaan informasi Japfa Ltd., calon pembeli atas 18,33 persen saham publik UD2 mengajukan harga akuisisi 0,62 dolar Singapura (sekitar Rp7.466,42) per unit saham. Adapun, calon pembeli itu meliputi perusahaan milik Renaldo Santosa dan Gabriella Santosa, juga perusahaan milik Anastasia Kolonas.
Harga itu tergolong premium karena lebih tinggi 14,81 persen dari harga UD2 pada penutupan perdagangan pada 24 Januari 2025, saat rencana privatisasi diumumkan. Jika dibandingkan dengan harga UD2 pada 15 Januari 2025, hari perdagangan tanpa gangguan yang terakhir, harga yang ditawarkan itu bahkan lebih tinggi 34,8 persen.
Sejak saat itu, harga saham Japfa Ltd. sudah melonjak 12,96 persen ke 0,61 dolar Singapura (sekitar Rp7.345,92) per 30 Januari 2025 siang, WIB.
Dalam transaksi itu, DBS Bank Ltd. berperan sebagai penasihat keuangan, sedangkan penasihat keuangan independennya adalah W Capital Markets Pte. Ltd.