ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Jamie Street)
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan, IHSG diprediksi menguat. Candlestick membentuk doji dengan volume rendah disertai indikator MACD bergerak ke arah trend akumulasi mengindikasikan potensi penguatan jangka pendek dengan rentang terbatas.
"Investor akan mencermati perkembangan nilai tukar rupiah," ujarnya.
Dia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 7.049 dan resistance 7.118. Deretan saham yang menarik disoroti hari ini di antaranya TKIM, BBCA, MEDC, INDY, UNVR, BMRI.
IHSG menguat tipis ke level 7.076 pada perdagangan Kamis (6/10). Indeks saham naik 1,23 poin atau 0,02 persen dari perdagangan sebelumnya.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp15,93 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,23 miliar saham.
Berbeda dengan bursa domestik, Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 29,926,94 (-1.15 persen), diikuti NASDAQ ditutup 11,073.31 (-0.68 persen) dan S&P 500 ditutup 3,744.52 (-1.02 peren).
Bursa saham Wall Street ditutup lebih rendah pada Kamis kemarin disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiranmenjelang rilis data tingkat ketenaga kerjaan (nonfarm payrolls) AS bulanan yang diawasi ketat pada hari Jumat.
Tak hanya itu, kekhawatiran pasar akan kenaikan suku bunga yang dilakukan secara agresif oleh Federal Reserve (The Fed) dapat menyebabkan resesi. Konsensus memperkirakan peluang hampir 86 persen dari kenaikan suku bunga 75 basis poin keempat berturut-turut ketika para pembuat kebijakan bertemu pada 1-2 November mendatang.