Jakarta, FORTUNE – Kasus Evergrande memang tidak memiliki dampak langsung pada perekonomian di Indonesia. Namun demikian, secara psikologis, kejadian yang menimpa perusahaan properti asal Tiongkok ini memunculkan perilaku hati-hati di pihak investor dalam negeri. Akibatnya, pasar surat utang di Indonesia agak sedikit tertahan.
Hal ini disampaikan Fikri C. Permana, analis Samuel Sekuritas Indonesia (SSI), kepada Fortune Indonesia pada Senin (27/9). Menurutnya, situasi yang dialami Evergrande tidak hanya berpengaruh pada sektor properti global, tapi juga berpengaruh hingga ke surat utang korporasi secara global. “Penurunannya cukup tajam ya, baik dari bond maupun stock-nya juga. Dua-duanya kena sih,” ujarnya.
Namun demikian, menurut Fikri, sektor properti di Indonesia tidak begitu terpengaruh oleh kondisi Evergrande. Menurutnya, yang akan dominan adalah kekhawatiran sesaat. Harga properti maupun tingkat permintaan di Indonesia tidak terdampak karena perbedaan bentuk bisnis.
“Di Evergrande, yang jadi sumber pendanaan maupun nasabah mereka basisnya di dalam negeri. Saya pikir ini enggak ada hubungan langsung antara bisnis mereka dengan situasi di Indonesia. Jadi, harusnya dampaknya enggak terlalu ke sektor properti kita,” ujar Fikri.