Meskipun menawarkan sejumlah manfaat bagi investor, reksa dana pasar uang juga memiliki risiko investasi yang harus dihadapi.
Penting bagi calon investor untuk tidak hanya fokus pada keuntungannya saja. Anda juga perlu memperhatikan sejumlah kekurangan yang dimiliki dalam berinvestasi.
Berikut sejumlah kekurangan investasi reksa dana pasar uang.
1. Risiko redemption
Terlepas dari keuntungan yang dimilikinya, reksa dana pasar uang juga mempunyai risiko investasi. Salah satunya risiko redemption secara besar-besaran.
Dalam kondisi tersebut, investor menarik dana investasinya dalam jumlah besar, sehingga investor lainnya terpaksa menjualnya sebelum nilainya semakin menurun.
2. Kurang cocok dijadikan investasi jangka panjang
Jika Anda berinvestasi dalam jangka panjang, reksa dana pasar uang kurang cocok dijadikan pilihan. Sebagian besar produk investasi ini biasanya hanya untuk jangka pendek atau dalam kurun waktu satu tahun, seperti surat berharga dan produk keuangan dengan tenor pendek.
3. Risiko manajer investasi
Meskipun pengelolaan dana dibantu oleh manajer investasi, hal tersebut juga bisa menimbulkan kerugian finansial bagi investor. Risiko wanprestasi bisa saja terjadi.
Di situasi tersebut, manajer investasi tidak bisa memenuhi kewajibannya kepada investor. Akibatnya, risiko gagal bayar harus dihadapi investor karena pemilihan dan pengelolaan efek yang tidak wajar.
4. Rentan pada perubahan suku bunga dan kebijakan moneter
Kekurangan reksa dana pasar uang berikutnya adalah rentan dengan perubahan suku bunga dan kebijakan moneter. Produk investasi satu ini bisa sangat sensitif pada fluktuasi suku bunga.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada nilainya di pasaran.
5. Bergantung pada kondisi ekonomi dan politik
Mengingat produk ini rentan pada faktor eksternal, reksa dana pasar uang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan politik sebuah negara.
Jika terjadi gejolak ekonomi, nilainya menjadi tidak stabil bahkan anjlok. Kerugian finansial pun tidak terhindarkan.