Jakarta, FORTUNE - Saham, sebagai salah satu instrumen investasi, bersifat fluktuatif atau mudah naik dan turun. Pertanyaannya, kenapa saham naik turun dan apa saja penyebabnya?
Setiap harinya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan daftar top gainers dan top losers dari perdagangan harian instrumen investasi saham. Lis pertama berisi saham-saham dengan kenaikan tertinggi selama perdagangan di hari itu, sedangkan lis kedua merupakan kebalikannya. Kehadiran dua lis tersebut terjadi akibt harga saham yang fluktuatif. Di satu momen, saham bisa menguat, tapi di momen selanjutnya dapat langsung terkoreksi signifikan.
Contohnya, saham milik bank terbesar di Indonesia bisa saja menguat signifikan pada pekan ini, tapi belum tentu dengan pekan selanjutnya. Berdasarkan ilmu ekonomi, naik-turun saham adalah hal wajar karena berhubungan dengan permintaan dan penawaran. Saat penawaran meningkat, maka harganya berpotensi naik dan sebaliknya.
Selain itu, ada sejumlah penyebab di balik naik-turunnya harga saham. Berikut ulasan informasinya, dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan dan sejumlah sekuritas.