Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Parsel Indofood Ramadan 2025 (shopee.co.id/indofoodofficialshop)
Parsel Indofood Ramadan 2025 (shopee.co.id/indofoodofficialshop)

Intinya sih...

  • PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba bersih yang meningkat 51 persen.

  • Penjualan neto konsolidasi INDF tumbuh 4 persen menjadi Rp59,84 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Jakarta, FORTUNE - Grup Indofood melaporkan lonjakan laba bersih pada semester I-2025 di tengah tantangan pelemahan daya beli konsumen. Induk usaha, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), mencatatkan laba bersih Rp5,84 triliun, melesat 51 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dari Rp3,85 triliun.

Kinerja serupa juga dibukukan oleh entitas usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang laba bersihnya melonjak 56 persen menjadi Rp5,54 triliun.

Direktur Utama Indofood, Anthoni Salim, mengatakan lonjakan laba bersih ini terutama didorong oleh faktor non-operasional, yakni penurunan rugi selisih kurs yang belum terealisasi dari aktivitas pendanaan.

Dari sisi top-line, penjualan neto konsolidasi INDF menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4 persen, dari Rp57,30 triliun menjadi Rp59,84 triliun. Sementara itu, penjualan neto ICBP tumbuh 2 persen menjadi Rp37,60 triliun.

Meskipun demikian, kinerja operasional menghadapi tantangan. Laba usaha ICBP tercatat mengalami koreksi sebesar 5 persen menjadi Rp8,48 triliun dari Rp8,89 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya biaya bahan baku.

Kendati demikian, margin laba usaha ICBP tetap terjaga pada level 22,5 persen, sementara margin laba usaha INDF berada pada level 19,5 persen. Hal ini menunjukkan ketahanan model bisnis dan efektivitas pengendalian biaya.

Anthoni menyatakan perseroan akan tetap berhati-hati dalam menavigasi kondisi ekonomi.

"Meski dihadapkan pada kondisi makroekonomi yang penuh tantangan sehingga menyebabkan tingkat daya beli konsumen melemah, namun kami tetap fokus pada upaya dan strategi prioritasnya," kata Anthoni melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (1/8).

Ia menambahkan, strategi tersebut meliputi fokus pada pertumbuhan organik, pemeliharaan ketersediaan dan akses produk bagi konsumen, inovasi berkelanjutan, serta efisiensi operasional demi mencapai pertumbuhan jangka panjang.

"Kami akan tetap fokus dalam menghasilkan pertumbuhan secara organik, serta menjaga keseimbangan pangsa pasar dengan profitabilitas dan neraca yang sehat," kata Anthoni.

Editorial Team