Jakarta, FORTUNE - PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) membukukan kinerja keuangan yang solid pada paruh pertama 2025. Emiten pengelola jaringan rumah sakit Mitra Keluarga ini membukukan laba bersih Rp684 miliar, atau tumbuh 6,0 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp645 miliar.
Pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan perseroan yang naik 4,5 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp2,56 triliun. Kenaikan ini terutama ditopang oleh intensitas layanan yang lebih tinggi dari segmen pasien swasta serta kontribusi yang meningkat dari pusat-pusat layanan unggulan (center of excellence).
Kinerja positif ini ditopang oleh pergeseran komposisi pendapatan. Segmen swasta, yang mencakup pasien umum, korporasi, dan asuransi, mendominasi hingga 87,9 persen dari total pendapatan. Secara spesifik, pendapatan dari segmen ini tumbuh solid sebesar 8,2 persen (YoY). Sementara itu, pendapatan dari layanan BPJS tercatat menurun 15,1 persen.
Secara operasional, rata-rata pendapatan per pasien juga menunjukkan tren penguatan. Rata-rata pendapatan rawat jalan per kunjungan (average revenue per outpatient visit/ARPOP) melonjak 13,6 persen (YoY), sementara rata-rata pendapatan rawat inap per hari (average revenue per inpatient day/ARPIPD) tumbuh 12,8 persen (YoY). Peningkatan ini merupakan hasil dari kenaikan harga layanan yang diterapkan sejak Januari 2025 dan kontribusi yang lebih besar dari pasien swasta.
Hingga akhir Juni 2025, MIKA mengoperasikan total 4.160 tempat tidur, meningkat 4,7 persen (YoY), dengan tingkat keterisian (bed occupancy ratio/BOR) mencapai 55,5 persen. Perseroan juga menjaga posisi keuangan yang sehat dengan total kas mencapai Rp2,7 triliun dan tanpa utang bank.
Demi mempertahankan momentum pertumbuhan, Direktur MIKA, Joyce V. Handajani, menyatakan perseroan akan berfokus pada sejumlah strategi, termasuk ekspansi selektif dan penguatan jaringan.
“Memang kami terus secara selektif ini secara geografis fokus kita masih Jabodetabek dan area Jawa Timur atau Surabaya. Kami akan terus membangun rumah sakit seperti yang tadi sudah disampaikan,” kata Joyce dalam paparan publik MIKA, Kamis (11/9).
Selain ekspansi fisik, perseroan juga berinvestasi pada pengembangan center of excellence melalui pengadaan alat-alat medis untuk meningkatkan kualitas dan akurasi layanan.
“Seperti untuk CT scan yang lebih dari seribu slices dan juga PET CT dan SPECT CT. Ini memang salah satu hal yang menjadi strategi kami. Selain itu juga transformasi digital dan patient experience. Ini menjadi target kami untuk terus meningkatkan layanan kepada pasien,” ujarnya.