Jakarta, FORTUNE - BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat pada Rabu (3/9).
Kemarin (2/9), IHSG ditutup naik 0,85 persen di level 7.801,59, walaupun mencatatkan net foreign sell senilai Rp363 miliar. Tim riset BRIDS mengatakan, secara teknikal, IHSG telah berhasil rebound dari level support 7.570.
"Dengan potensi menuju level resisten terdekat di 7.885," demikian dikutip dari riset BRIDS.
Menurut tim BRIDS, sentimen positif IHSG berasal dari stabilitas politik yang mulai berangsur pulih. Ditambah dengan data ekonomi solid, antara lain dari pertumbuhan sektor manufaktur, neraca perdagangan positif, dan inflasi.
Daftar saham pilihan BRIDS pada perdagangan hari ini, mencakup: BRMS, NCKL, dan ARCI.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara level support 7.760, pivot 7.850, dan resisten 7.900. Saham-saham yang masuk dalam daftar pantauan Phintraco Sekuritas, yakni: CTRA, SMRA, TINS, ELSA, dan MEDC.
Tim riset Phintraco Sekuritas menjelaskan, situasi keamanan yang lebih kondusif di beberapa kota di dalam negeri, meningkatkan level kepercayaan investor. Rupiah juga cenderung menguat. Investor memanfaatkan momentum koreksi sebelumnya untuk melakukan pembelian pada saham-saham berfundamental bagus.
Ekspektasi akan tren penurunan suku bunga The Fed dan BI Rate juga menjadi faktor positif. Meskipun demikian, penguatan IHSG berkurang menjelang penutupan perdagangan. Hal ini disinyalir karena investor masih bersikap hati-hati dengan melakukan trading jangka pendek.
Secara teknikal, IHSG dibuka menguat dan kemudian cenderung bergerak stabil di sekitar level 7.830, sebelum akhirnya ditutup di 7.801. IHSG telah berada kembali di atas level MA20 di 7.790. Indikator Stochastic RSI berada di area oversold, sehingga mendukung potensi rebound lanjutan jangka pendek.
Namun MACD masih dalam area pelemahan. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi bergerak fluktuatif pada kisaran 7.760-7.900.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengatakan, jika level 7.900 mampu ditembus dengan volume, maka IHSG berpotensi menutup gap up di 7.942 serta peluang menuju ke 8.000 terbuka kembali.
"Namun jika IHSG kembali bergerak di bawah level 7.800, maka berpotensi menguji level support di 7.630-7.650.
Ekspektasi tren penurunan suku bunga The Fed, penguatan harga komoditas, serta kenaikan bobot Indonesia diharapkan akan menjadi katalis positif. Namun faktor politik dan keamanan masih menjadi risiko yang perlu diwaspadai.