Jakarta, FORTUNE – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hari ini menguat pada awal perdagangan pagi ini, Jumat (14/3). Rupiah menguat ke level Rp16.412 per dolar AS atau sebesar 0,09 persen jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level Rp16.428 per dolar AS.
Rupiah, baht Thailand dan rupee India merupakan beberapa mata uang di Asia yang mengalami penguatan pagi ini. Melansir data Bloomberg, hingga pukul 9.30 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung melemah. Yen Jepang dan ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam yakni masing-masing 0,30 persen terhadap dolar AS. Adapun, won Korea turun 0,11 persen, diikuti dolar Hong Kong 0,01 persen, dolar Singapura 0,08 persen.
Penguatan rupiah terjadi di tengah berbagai sentimen negatif pasar seperti ketegangan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi global, yang berpoensi menyebabkan volatilitas pasar dapat terus berlanjut dalam waktu dekat.
Sebelumnya, bea masuk sebesar 25 persen yang diberlakukan Trump untuk baja dan aluminium mulai berlaku minggu ini, sementara Donald Trump mengancam pada hari Rabu untuk meningkatkan perang dagang global dengan tarif lebih lanjut pada barang-barang Uni Eropa.
Sedangkan Eropa yang merupakan mitra dagang utama AS mengatakan akan membalas hambatan perdagangan yang dilakukan Trump. Fokus berlebihan Trump pada tarif telah mengguncang kepercayaan investor, konsumen, dan bisnis serta meningkatkan kekhawatiran resesi AS
Darri dalam negeri, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN menjadi sorotan. APBN Februari 2025 mencatatkan defisit Rp31,2 trilun. Defisit APBN setara dengan 0,13 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit itu melebar dari posisi bulan sebelumnya atau Januari 2025, yaitu Rp23,5 triliun atau 0,10 persen terhadap PDB.
Secara keseluruhan, pemerintah mendesain defisit APBN 2025 setahun penuh senilai Rp616,2 triliun atau 2,53% terhadap PDB. Sedangkan pendapatan negara sepanjang Januari-Februari 2025 mencapai Rp316,9 triliun atau setara 10,5% dari target penerimaan. Penerimaan itu turun 20,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp400,4 triliun.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pada perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah. ‘Rupiah diperkirakan melemah direntang Rp16.420 hingga Rp16.460 per dolar AS,” katanya dalam keterangan dikutip, Jumat (14/3).