Jakarta, FORTUNE - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatat rekor tertinggi kenaikan laba bersih pada sembilan bulan pertama 2022. Laba bersih perseroan melambung 612 persen (YoY) dari US$465 juta menjadi US$2,17 miliar.
Di sisi lain, perusahaan membukukan pendapatan bersih 130 persen (YoY) dari US$2,57 miliar menjadi US$5,91 miliar. Kenaikan ini sejalan dengan naiknya average selling price (ASP) sebesar 106 persen, terpengaruh kondisi cuaca buruk, keterbatasan suplai, dan faktor geopolitik sehingga menyebabkan harga batubara terbang mendekati level tertinggi sepanjang sejarah, pada kuartal kedua 2022.
Tak hanya itu, EBITDA operasional ADRO pun melesat 231 persen (YoY), dari US$1,15 miliar jadi US$3,79 miliar, sejalan dengan kenaikan harga dan produksi masing-masing 106 persen dan 14 persen.
“Pendapatan, EBITDA dan laba bersih mencapai rekor tertinggi untuk sembilan bulan pertama dari setiap tahun sejak perusahaan didirikan 30 tahun lalu,” kata Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Indonesia, Garibaldi Thohir, Selasa (1/11).