Laba Bersih Bundamedik (BMHS) Q1-2025 Anjlok 70 Persen

Intinya sih...
Laba bersih Bundamedik (BMHS) turun 70,37 persen di kuartal pertama 2025.
Pendapatan BMHS melemah 8,2 persen menjadi Rp379 miliar pada kuartal sama.
Total aset BMHS mencapai Rp3,49 triliun.
Jakarta, FORTUNE - Kinerja keuangan PT Bundamedik Tbk (BMHS) pada kuartal pertama 2025 menunjukkan penurunan signifikan. Perseroan mencatatkan laba bersih Rp3,27 miliar atau merosot 70,37 persen dibandingkan dengan laba bersih pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,86 miliar. Penurunan laba ini sejalan dengan pelemahan pendapatan konsolidasian perseroan.
Menurut laporan keuangan BMHS, pendapatan perseroan pada triwulan pertama 2025 mencapai Rp379 miliar, turun 8,2 persen dari Rp413,7 miliar pada kuartal I-2024. Meskipun pendapatan menurun, BMHS berhasil menekan beban pokok pendapatan 4,9 persen menjadi Rp209,39 miliar. Namun, efisiensi beban pokok pendapatan ini belum mampu menopang laba bruto, yang mencapai Rp170,6 miliar, turun 12,3 persen dari Rp194,5 miliar pada periode sama tahun lalu.
Pada sisi neraca, total aset BMHS per akhir Maret 2025 mencapai Rp3,49 triliun, mengalami kenaikan tipis dari total aset sepanjang 2024 sebesar Rp3,44 triliun. Sementara itu, liabilitas perseroan mencapai Rp1,3 triliun per kuartal I-2025, sedikit naik dari posisi Rp1,29 triliun pada Desember 2024. Kenaikan juga terjadi pada jumlah ekuitas yang tumbuh menjadi Rp2,15 triliun dari Rp2,14 triliun pada akhir 2024.
Terlepas dari penurunan kinerja pada kuartal awal 2025, BMHS mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tahun sebelumnya. Pada 2024, BMHS berhasil membukukan peningkatan laba bersih 16 persen dibandingkan dengan periode 2023 menjadi Rp18,9 miliar.
Pendapatan bersih terkonsolidasi juga meningkat 3 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp1,3 triliun. Capaian positif pada 2024 tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari rumah sakit baru sebesar 34 persen (YoY).
Strategi ekspansi yang dijalankan perseroan sepanjang 2024 juga berkontribusi positif terhadap kinerja, tecermin pada kenaikan jumlah pasien. Kunjungan pasien rawat jalan meningkat 9 persen (YoY), pasien rawat inap naik 11 persen (YoY), dan tindakan bedah tumbuh 8 persen (YoY).
Selain berfokus pada layanan obstetri dan ginekologi (OBGYN) dan pediatri, BMHS terus memperluas kontribusi pusat layanan unggulan (center of excellence/COE) lainnya. Pendapatan dari layanan non-OBGYN dan non-pediatri, termasuk bedah plastik, bedah umum, dan penyakit dalam, dilaporkan menyumbang 54 persen dari total pendapatan sepanjang 2024.
Entitas anak usaha dalam ekosistem BMHS juga menunjukkan kontribusi positif terhadap keberlanjutan bisnis. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (Diagnos), unit bisnis yang berfokus pada layanan laboratorium dan genomik, mencatatkan pertumbuhan pendapatan 13 persen (YoY) pada 2024.
Kinerja ini didorong oleh peningkatan jumlah pengujian lab sebesar 27 persen (YoY) dan pertumbuhan pendapatan layanan genomik sebesar 37 persen (YoY).
Morula IVF Indonesia, unit bisnis layanan fertilitas BMHS, juga mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan, dengan peningkatan jumlah siklus IVF 5 persen dalam lima tahun terakhir.
Menanggapi kinerja perseroan, Direktur Utama PT Bundamedik Tbk, Agus Heru Darjono, menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat fundamental bisnis dan layanan kesehatan sebagai akselerator dalam pertumbuhan berkelanjutan.
"Fokus kami tidak hanya pada pertumbuhan, tetapi juga pada keberlanjutan jangka panjang, dengan terus menghadirkan layanan kesehatan unggulan yang holistik serta mengoptimalkan sumber daya demi kualitas pelayanan yang prima bagi keluarga Indonesia," kata Agus dalam keterangannya pada Kamis (15/5).
Untuk 2025, BMHS akan melanjutkan fokus pada peningkatan kualitas layanan melalui sejumlah inisiatif strategis, seperti penguatan layanan kesehatan ibu dan anak, manajemen tenaga kesehatan yang semakin optimal, hingga peningkatan customer journey.