Jakarta, FORTUNE - PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA), perusahaan sektor energi dan kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, melaporkan pendapatan kuartal I 2024 sebesar US$73,8 juta, atau turun sebesar 16 persen secara tahunan.
Meski demikian, EBITDA perseroan meningkat 41 persen (YoY) mencapai US$31,5 juta diikuti kenaikan laba bersih 228 persen menjadi US$ 10,21 juta atau sekitar Rp165,76 miliar dari sebelumnya US$3,11 juta ditopang oleh efisiensi biaya.
Meskipun, harga realisasi Amoniak ESSA mengalami penurunan sebesar 51 persen secara tahunan menjadi rata-rata US$344/metrik ton (MT) pada kuartal I 2024, peningkatan volume produksi dan penurunan biaya berkontribusi pada peningkatan EBITDA dan laba bersih perseroan. Adapun, beberapa pos beban yang mengalami penurunan sepanjang kuartal I 2024 yakni beban umum adminustrasi 10,14 persen dan beban keuangan 44,03 persen.
"Penurunan harga Amoniak, dipicu oleh masalah geopolitik di Timur Tengah dan kawasan Laut Merah pada awal 2024, yang mencapai titik terendahnya pada bulan Maret 2024, dan
selanjutnya menunjukkan tren peningkatan. ESSA memperkirakan harga amoniak akan tetap berada pada level yang serupa dengan 2023," kata manajemen perseroan dalam keterangannya, Selasa (23/4).
Sementara itu, harga LPG menunjukkan peningkatan yang cukup kuat di tengah pemotongan produksi minyak negara – negara anggota OPEC+.